Mengaku Kader PDI P, Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran. Murdi Hantoro : Saya Menyayangkan, Kenapa Bawaslu Kok Sampai Kecolongan

Kediri | pedoi.co

Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kediri Murdi Hantoro membantah secara keras adanya klaim orang yang mengatasnamakan kader dan simpatisan PDIP Kabupaten Kediri yang mendeklarasikan dukungan kepada pasangan capres-cawapres Prabowo -Gibran di Desa Butuh, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri, pada tanggal 28 November 2023 lalu.

Murdi Hantoro memastikan bahwa orang-orang tersebut 100 persen bukan kader PDI Perjuangan. ” Kami yakin mereka itu bukan kader PDI Perjuangan, ” katanya sesaat usai acara konsolidasi internal Partai di Kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kediri, Rabu (7/12/2023)

Lebih lanjut Murdi menegaskan, hal tersebut tidak perlu disikapi, karena sepertinya itu intrik-intrik politik murahan. Murdi, tidak mau ikut irama mereka dan pihaknya punya irama sendiri artinya bahwa kejadian di Desa Butuh itu, bukan dilakukan oleh kader PDI Perjuangan. “Saya jamin 100% kader PDI Perjuangan tegak lurus dan saya jamin 100% bahwa itu orang yang mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo -Gibran bukan kader PDI Perjuangan,” tegasnya.

Menurut Murdi, PDI Perjuangan punya struktur sampai ke Anak Ranting di tingkat Dusun. Ketika ada kejadian, pasti ada laporan dan ia sendiri juga langsung tanya kepada struktur partai apakah betul kejadian seperti itu, ternyata mereka sama sekali tidak tahu dan menurut informasi yang mereka tangkap, itu adalah bukan orang-orang setempat.

Ketika ditanya awak media, Apakah kasus pencatutan kader PDI Perjuangan tersebut akan lapor ke polisi, Murdi menegaskan bahwa hal itu tidak akan dilakukan. Menurutnya, bila itu dilaporan ke Polisi, akan membuang-buang energi. “Saya kira tidak perlu, karena akan buang-buang energi. Hanya saja saya menyayangkan, kenapa Bawaslu kok sampai kecolongan, tidak tahu kejadian itu karena sudah masuk tahapan kampanye yaitu tanggal 28 November seharusnya Bawaslu mengetahui kalau itu tidak ada ijinnya,”pungkasnya.

Menurut informasi yang berkembang, ternyata sejumlah orang yang mengaku sebagai kader dan simpatisan PDI-Perjuangan tersebut, ternyata kader dan simpatisan sebuah partai yang memang sebagai pengusung capres-cawapres Prabowo-Gibran.

Bahkan menurut sumber yang wanti-wanti tidak bersedia disebut namanya itu mengatakan, bahwa di Desa Butuh, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri, ada seorang caleg dari partai pengusung capres-cawapres Prabowo-Gibran. Meski bertempat tinggal di Kabupaten Kediri, si caleg tersebut mencalonkan sebagai calon anggota DPRD di Kabupaten Blitar. “Sebelumnya, caleg tersebut memang seorang relawan pendukung Ganjar. Tapi entah kenapa, dia itu keluar dari relawan Ganjar dan memilih menjadi Caleg dari Partai pengusung pasangan capres-cawapres Prabowo -Gibran,”ujarnya.

Meski nyaleg di Kabupaten Blitar, lanjut sumber, orang tersebut terus mengumpulkan orang untuk mendukung capres-cawapres Prabowo-Gibran di Wilayah Kediri. Awalnya mereka akan menggunakan nama Muslimat dan Fatayat NU Kabupaten Kediri dukung Prabowo -Gibran.

Namun nama itu diubah menjadi Relawan Khofifah Dukung Prabowo-Gibran. Setelah ditentang oleh sebagian orang, namanya diubah menjadi Kader dan Simpatisan PDI-Perjuangan Kabupaten Kediri dukung Prabowo -Gibran. “Saat deklarasi, mereka memakai atribut PDI Perjuangan, mungkin maksud mereka biar disangka benar-benar kader PDI Perjuangan. Padahal mereka itu adalah kader dan simpatisan asli sebuah parpol pengusung pasangan capres-cawapres Prabowo -Gibran. Kalau ini dipermasalahkan, sebenarnya bisa kena delik pidana penipuan dan fitnah,”ucap sumber itu.

Reporter : Aji M

Leave a Reply

Your email address will not be published.