Hadapi Debat Publik Terakhir, Dhito -Dewi Tampil Mantab, Disabilitas dan Radio Pendidikan Menjadi Nilai Plus.
Dhito : Saya tidak punya kepentingan apapun, kepentingan saya hanya satu, bagaimana mensejahterakan Kabupaten Kedirj dari bagian terluar sampai bagian yang ada diperkotaan.
Kediri | pledoi.co
Perjalanan debat publik III yang digelar Komisi pemilihan umum (KPU) Kabupaten Kediri pada Selasa (1/12/2020) pasangan calon bupati dan can calon wakil bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramono – Dewi Maria Ulfa tampil mantab dalam menghadapi tim panelis.
Yang menjadi nilai plus bagi panelis dan masyarakat Kabupaten Kediri, calon bupati Kediri yang akrab disapa Mas Dhito akan mendirikan radio pendidikan untuk mengatasi problematika aktifitas belajar mengajar secara online dan perhatiannya pada kaum disabilitas.
Menurut Mas Dhito, peningkatan kualitas pendidikan merupakan upaya untuk membangun Kabupaten Kediri menjadi lebih baik, dengan terus meningkatkan Indek Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Kediri. diantaranya peningkatan pendidikan yang merata diseluruh pelosok Kabupaten Kediri.
Usai menjalankan debat publik III, Mas Dhito mengatakan, program mendirikan radio pendidikan ini untuk mengantisipasi kesulitan masyarakat terluar Kabupaten Kediri yang mengalami kesulitan sinyal internet, sehingga saat proses belajar mengajar dengan sistem daring terganggu. “Ini berangkat dari kesulitan sinyal, jadi sekarang ini diera digitalisasi semuanya menggalakkan pendidikan secara daring atau online, tapi didaerah terluar Kabupaten Kediri mengalami kesulitan, ” kata Mas Dhito usai mengikuti Debat Publik III.
Lebih lanjut Mas Dhito menegaskan, tidak bisa dipungkiri masih ada sebagian wilayah di Kabupaten Kediri yang kesulitan sinyal
” Maka kita sempat berunding, bagaimana caranya untuk bisa tetap memberikan pendidikan diantaranya dengan membuat radio pendidikan, dan nantinya akan bekerja sama dengan balai monetoring Surabaya. Jadi nanti ada jam jam tertentu yang disepakati para siswa dengan pemerintah desa untuk memberikan pembejaran dengan para siswa, ‘ tegas Mas Dhito.
Selain itu, Mas Dhito dan Mbak Dewi juga akan memprogramkan guru kurir untuk mengantisipasi kesulitan pembelajaran sistem daring. ” Opsi guru kurir ini, guru yang mendatangi siswanya, untuk memberikan materi pembelajaran pada siswa. Nanti guru akan kita gerakkan hadir ke balai-balai desa dan memberikan modul serta pengajaran kepada siswa.” kata Mas Dhito.
Dalam orasi kampanye singkatnya Mas Dhito menyampaikan bersama Mbak Dewi datang ke Kabupaten Kediri bukan untuk dilayani, tetapi untuk melayani. Saya dan Mbak Dewi sampai pada hari ini tidak punya beban masa lalu. Saya tidak punya kepentingan apapun, kepentingan kami hanya satu, bagaimana mensejahterakan Kabupaten Kedirj dari bagian terluar sampai bagian yang ada diperkotaan. Kami tidak punya hutang Budi kepada siapapun, dengan pengusaha manapun kami tidak punya hutang Budi. Hutang Budi kami hanyalah kepada masyarakat Kabupaten Kediri. Jangan lupa tanggal 9 Desember datang ke TPS, coblos gambare Mas Dhito dan Mbak Dewi. Salam Kediri menang.
Reporter : Aji