Dhito : Saya Pastikan Akhir 2021, Banjir Tahunan di Kabupaten Kediri Tidak akan Terjadi Lagi.
Kediri | pledoi.co
Calon Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramono berjanji sampai akhir tahun 2021, banjir tahunan yang terjadi di Kabupaten Kediri tidak akan terjadi lagi.
Hal itu disampikan oleh calon bupati Kediri yang akrab disapa Mas Dhito saat terjadi dialogis dengan para tokoh warga Kerep di kolam pemancingan Nela Tirta desa setempat pada Rabu (2/12/2020) kemarin.
Saat itu, Suprayitno (55) salah seorang tokoh desa setempat curhat kepada Mas Dhito, warga Kerep yang 90 persen areal pertanian ada persoalan klasik, yakni selalu dilanda banjir tahunan yang terjadi saat musim hujan tiba. ” Banjir yang selalu melanda pertanian warga Desa Kerep disebabkan arus balik Kali Polokoso yang tidak mampu menampung air kiriman dari lereng Wilis saat musim hujan, ” kata pria yang disapa Pak Hit.
Menurut Suprayitno, sebenarnya sistem irigasi dan perbaikan tanggul kali Polokosa sudah cukup bagus, perawatan tanggul selalu dilakukan setiap tahun, namun kali di wilayah Nganjuk sangat sempit air balik ke Kali Polokosa. ” Karena sungai terusan dari kali Polokosa di wilayah Nganjuk ini sempit, akhirnya air balik atau kembali balik dan merendam sawah di Desa Kerep, ” kata Suprayitno dengan nada mengeluh.
Menanggapi keluh kesah warga Desa Kerep Mas Dhito memperlihatka gestur prihatin, karena merasakan nasib petani yang selalu dilanda kesulitan. ” Ini saya sudah menduga, semua yang panjenengan sampaikan arahnya pasti Nganjuk. Tapi begini pak, saya tidak mau banyak bicara, nanti kita lihat hasilny seperti apa, ya..,” kata Mas Dhito.
Sedangkan yang membuat warga Desa Kerep menjadi senang, karena Mas Dhito berani memastikan, bila nanti diamanhi menjadi Bupati Kediri, banjir tahunan tidak akan terjadi lagi. ” Saya pastikan banjir tahunan tidak akan terjadi lagi di Kabupaten Kediri, dan saat musim kemarau tidak kesulitan air. Karena saya tahu penyakitnya dibarat sungai itu kalau musim kemarau kesulitan air, kalau mesin penghujan selalu banjir tahunan, ” tutur Mas Dhito.
Mang tidak bisa dipungkiri, lanjut Mas Dhito, kalau tidak ada pola untuk mengadakan perubahan, maka banjir tahunan akan bisa lebih besar menjadi tiga kali lipat, yang selalu menghantui masyarakat yang berada dibarat sungai. ” Karena dengan ada bandara serapan dan endapan air ini selalu berkurang. Maka saya ngotot betul minta dibuatkan 2 buah Embung (waduk) besar dilereng diatas bandara, kalau enggak, curah hujan tinggi air turun..la ini warga yang terdampak bandara, banjir tahunan akan lebih parah tiga kali lipat, kalau tidak dibangunkan mebung besar, ” tegas Mas Dhito.
Namun demikian Mas Dhito menjanjikan, karena air merupakan sumber kehidupan, maka terkait banjir akan beres pada 2021 akhir.
Saat membaur dengan para mancing mania di kolam pancing Nela Tirta Desa Kerep, Mas Dhito juga membagikan kaos kebanggaannya bagi para pemancing yang berhasil strike dan berhasil mengangkat ikan.
Reporter : Aji