Panglima Nurhadi Bersama Laskar Panji Peduli Berikan Santunan Kepada Dhuafa’ di Desa Sambirejo
Kediri | pledoi.co
Anggota DPR RI Fraksi Nasdem Nurhadi, SPd bersama Laskar Panji Peduli
melakukan bakti sosial dengan memberikan paket sembako dan uang tunai kepada 10 warga yang kurang mampu (dhuafa’) Desa Sambirejo Kecamatan Pare Kabupaten Kediri, Kamis (21/4/2022)
Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Nasdem yang akrab disapa Panglima Nurhadi itu dengan didampingi Senopati Eko Supriyadi Laskar Panji Peduli bersama Nasdem Peduli memberikan paket sembako kepada kaum dhuafa’ warga Desa Sambirejo. “Dengan bagi-bagi sembako dan uang tunai untuk warga kurang mampu bisa bermanfaat dan sedikit meringankan beban warga, apalagi dalam kondisi pandemi, ” katanya.
Lebih lanjut Panglima Nurhadi menegaskan, warga miskin biasa dibantu pemerintah melalui program BPNT dan PKH, tapi untuk kebutuhan anak sekolah dan kebutuhan berobat dan kebutuhan lainnya ini yang butuh kepedulian dari kita. “Alhamdulillah hari ini ada 10 titik sasaran kita berikan bantuan sembako dan uang tunai,” tegasnya.
Panglima Nurhadi berharap kedepan Laskar Panji Peduli bersama Nasdem Peduli bersinergi dengan pemerintahan desa (Pemdes) saling membantu agar saudara kita yang belum beruntung merasa diperhatikan. “Tidak hanya dari instansi pemerintah tapi kita dari pihak lembaga sosial hadir langsung ikut peduli membantu mereka,” ungkap Nurhadi Laskar Panji Peduli sesaat usai memberikan bantuan.
Dengan jargon ‘Kobarkan Semangat Berbagi’ Panglima Nurhadi bersama relawan Nasdem Peduli berjalan kaki menyusuri rumah warga yang kurang mampu dan mengalami sakit serta tidak bisa lagi bekerja untuk diberikan santunan.
10 orang yang menerima santunan dari Laskar Panji Peduli diantaranya Suprianto (45) mengalami sakit stroke akibat jatuh dan sudah tidak bisa bekerja.
Kejadian kecelakaan jatuh terjadi 4 tahun lalu yang berbarengan usia putrinya 4 tahun. Supriyanto dulunya merupakan tulang punggung keluarga, tapi sekarang kedua kakinya untuk jalan tidak bisa normal.
Supriyanto yang memiliki dua putra, yang pertama kelas 3 SMP dan kedua masih umur 4 tahun. Kecelakaan jatuh ini tejadi pada saat istrinya hamil 4 bulan.
Sementara itu, Ani istri Supriyanto mengatakan, bahwa untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari mendapatkan bantuan dari PKH.
Tumirah (90) yang mengalami sakit stroke selama hidupnya numpang adiknya tidak punya anak dan tidak punya suami.
Mbah Samidi (74) mengalami sakit asam urat dan tidak bisa berjalan selama 10 tahun.
Saman Hadi Saputro (63) mengalami sakit stroke selama 4 tahun dan tidak bisa bekerja.
Ahmadi (87) mengalami sakit stroke dan sudah tidak bisa bekerja selama 5 tahun.
Sedangkan, 4 warga yang berkebutuhan khusus, yakni Sumarti (56), Dwi (40), Sugik (37), Arif 28) dari keempat orang tersebut mengalami keterbelakangan mental.
Reporter : Aji M