Mengelola Kesehatan Pikiran Ala Alumni SDN Bence 1 1975.

Kediri | pledoi.co

Manusia bukan sekadar makhluk biologis yang hidup, makan, dan berkembang biak, tetapi juga makhluk yang memiliki dimensi spiritual, rasional, dan sosial. Dengan kata lain, hakikat manusia mencakup berbagai aspek fisik maupun psikis.

Secara biologis, manusia adalah makhluk yang termasuk dalam spesies homo sapiens, yang memiliki kemampuan berpikir, berbahasa, dan berkomunikasi yang lebih maju dibandingkan dengan makhluk hidup lainnya. Tetapi di luar itu, manusia juga memiliki dimensi psikologis dan moral yang membuatnya dapat merasakan emosi, memiliki nilai, dan berinteraksi dengan dunia sekitarnya dalam cara yang sangat berbeda termasuk bertemu dengan teman lama saat belajar, bekerja dan lain sebagainya.

Hakikat manusia juga berkaitan erat dengan konsep kebebasan dan keterbatasan. Manusia diberi kebebasan untuk memilih jalan hidupnya, namun pada saat yang sama, ia terbatas oleh kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang membentuk dirinya. Dalam konteks ini, manusia senantiasa berada dalam pencarian makna hidup, yang bisa bervariasi dari satu individu ke individu lainnya.

Kesimpulannya, hakikat manusia adalah perpaduan antara kebebasan, tanggung jawab, potensi, keterbatasan, dan pencarian makna yang terus menerus. Dalam perjalanan hidupnya, manusia tidak hanya berjuang untuk memenuhi kebutuhan fisik, tetapi juga untuk memahami dirinya, berhubungan dengan orang lain, dan mencari tujuan yang lebih besar dalam hidup. Konsep tersebut diimplementasikan oleh alumni SDN Bentje / Bence 1 Tahun 1975 (sekarang SDN Ngronggo 1 Kediri) dengan mengadakan pertemuan hari Kamis (23/1/2025) di Gili Padi Coffe Kelurahan Kaliombo Kecamatan Kota, Kota Kediri.

Hadir dalam pertemuan tersebut , Andri Pitoyo, Heri Swasono, Agus Widodo, Lasmiadi, Dwi Endah Pusporini, Siti Khotijah, Lukman Wahyudi, Yuli / Lis, Warsito dan lain sebagainya.

Hikmah dari pertemuan tersebut tidak hanya terletak pada kesenangan semata, tetapi juga pada manfaat emosional dan sosial yang bisa diperoleh. Seluruh alumni yang hadir merasakan kembali kekuatan persahabatan yang pernah terjalin, bertukar cerita tentang perjalanan hidup masing-masing, serta memberi dukungan moral antar sesama. Reuni juga menjadi kesempatan untuk berbagi pengalaman, tantangan, dan pencapaian yang telah diraih, yang bisa menjadi inspirasi bagi teman-teman lainnya.
Selain itu, memberi ruang bagi kita untuk menghargai waktu dan orang-orang yang pernah ada dalam hidup kita.

Seringkali setelah bertahun-tahun berlalu, kita menyadari bahwa banyak kenangan yang terlupakan atau bahkan orang-orang yang tidak lagi kita kenal dengan baik. Reuni membuka kesempatan untuk mengenang masa-masa tersebut, dan memberi makna pada perjalanan hidup yang telah dilalui bersama.

Penulis : Kamid, Wartawan pledoi.co.

Leave a Reply

Your email address will not be published.