Kota Kediri Berkomitmen Wujudkan Kota Kediri Sebagai Kota Layak Anak
Bambang Iswahyoedhi: Peran media sangat penting dimana hak tentang anak perlu dicermati, sejauh mana memberikan edukasi dan regulasinya
Kediri | pledoi.co
Sebagai bentuk komitmen mewujudkan Kota Kediri sebagai kota layak anak, Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri menggelar sosialisasi media ramah anak di Hotel Merdeka Kediri, Rabu (29/5/2024).
Sosialisasi diikuti puluhan para awak media Kediri dan menghadirkan dua narasumber yakni Jurnalis Sahabat Anak serta Ketua PWI Kediri.
Ketua PWI Kediri Raya Bambang Iswahyoedhi saat menjadi narasumber menyampaikan terkait penulisan berita tidak menyebutkan identitas anak maupun alamatnya yang menjadi pelaku kejahatan atau disebut sebagai anak berkonflik dengan hukum. “Peran media sangat penting dimana hak tentang anak perlu kita cermati, sejauh mana memberikan edukasi dan regulasinya,” katanya.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Kediri, Apip Permana menyampaikan, Kota Kediri merupakan kota layak anak tingkat madya atau level menengah dan bisa naik menjadi utama.
Apip juga mengajak semua pihak untuk menggelorakan Kota Kediri kota layak anak salah satunya di media massa dengan menyampaikan materi-materi terkait hal tersebut. “Saya berharap semoga terwujud antara kolaborasi Pemkot dengan media massa diperlukan untuk menuju Kota Kediri Ramah Anak,” tuturnya.
Sementara Sekretaris Bappeda Kota Kediri, Herry Krismono mengaku,
sosialisasi ini sebagai salah satu Pemkot Kediri untuk mengandeng media sebagai mitra dalam mewujudkan Kota Kediri menuju kota layak anak.
Kota Kediri sudah enam tahun berturut-turut mendapatkan gelar kota layak anak pada level madya. “Harapannya untuk mendapatkan sebuah asupan asupan dari media sebagai indikator kota layak anak sehingga pada penilaian ke depan bisa meningkat,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia berharap, dengan menggandeng awak media ini, lanjut dia, bisa memberikan informasi-informasi mendidik maupun hiburan terutama terkait masalah-masalah anak sehingga untuk menjadi hal menarik di masyarakat.
Adapun, tingkat pertama yang dilakukan adalah sosialisasi pemahaman media ramah anak, setelah itu ada aksi selanjutnya yakni diskusi kelompok terfokus (Focus Group Discussion) yang mana fokusnya diharapkan ada masukan dari awak media. “Selama ini pemerintah tidak paham media untuk menyampaikan informasi, tetapi kita harapkan adanya diskusi kelompok terfokus bisa lebih paham,” ungkap Herry.
Reporter : Aji M