Diduga Kerahkan Perangkat dan warga, Serta Gunakan Aset Pemkab, Dhito Curi Stat Kampanye
Diduga Kerahkan Perangkat dan warga, Serta Gunakan Aset Pemkab, Dhito Curi Stat Kampanye
Kediri | pledoi.co
Pasangan bakal calon (Bacalon) Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana – Dewi Maria Ulfa (Dhito-Dewi) mencuri start kampanye, dengan memobilisasi warga melalui kepala dengan acara senam bersama dengan tempat di lapangan belakang kantor Pemkab Kediri, pada Jumat (6/9/2024), pagi.
Pada kegiatan senam bersama itu Camat mengintruksikan kepada kepala desa agar mengirim 5 orang warganya, dengan pakaian bernuansa kemerdekaan.
Dalam acara tersebut, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) sebagai Panitia Penyelenggara menyediakan beberapa hadiah yang luar biasa, diantaranya Laptop, HP, sepeda gunung, Mejikom, TV LED dan puluhan doorprize lainya.
Dari hasil pantauan dilapangan, ada beberapa peserta senam bersama itu mengenakan kaus putih bertuliskan Dhito Pramono.
Bahkan seringkali MC meneriakkan yel-yel Kabupaten Kediri..ditoto..dan lanjutkan. Seperti yang kita ketahui, bahwa yel-yel itu milik bakal calon bupati (Bacabup) Dhito.
Selain itu, ketika penyanyi dangdut diatas panggung juga sudah disetting lagu yang dibawakan juga sudah ada unsur kampanye ajakan. Seperti ketika penyanyi menyanyikan lagu Rindu Siapa,…langsung dijawab oleh audien dengan menyebut… Rindu-Dhito Pramono.

Terkait puluhan doorprize yang disediakan dinilai sangat wah dan bernilai tinggi, tapi sayangnya panitia acara senam bersama itu ditanya anggaran dari mana, semuanya mengku tidak tahu dan terkesan saling melempar.
Terkait adanya dugaan praktek kampanye ilegal itu Ketua Forum Komunikasi Kediri Maju (FKKM) Kabupaten Kediri Siti Isminah mengatakan, pesta demokrasi seharusnya jadi sarana kebahagiaan masyarakat dan seluruh stakeholder pemilu. Tahapan pilkada harus menciptakan kesejukan dengan menjalankan tahapan sesuai ketentuan, tidak kampanye sebelum waktunya. “Seusai pendaftaran pasangan calon kepala daerah, Bapaslon harus mematuhi beberapa tahapan, seperti tahapan penelitian dokumen persyaratan, setelah itu penetapan pasangan calon 22 September nanti. Di waktu ini harus digunakan untuk menciptakan situasi yang aman. Tidak boleh kemrungsung dan grusa-grusu melakukan kampanye sebelum tahapannya, ” katanya tegas.

Hari ini, lanjut Isminah, ia dan anggota timnya akan melakukan kajian secara detil terhadap kasus kegiatan yang dilakukan salah satu paslon di lapangan belakang kantor Pemkab Kediri pada Jumat (6/9/2024), akan dievaluasi. ” Kalau dalam evaluasi kami ternyata di kegiatan senam bersama itu ada unsur pidananya, kita akan membuat laporan ke Polda Jatim. Kalau disitu ada unsur penyalahgunaan anggaran, kami akan melaporkan ke Kejaksaan. Kalau disitu ada unsur kampanye, kita akan membuat laporan ke Bawaslu, ” tegasnya.
Kuncinya, kata Isminah yang juga pengusaha bibit tanaman itu menekankan, bahwa masyarakat Kabupaten Kediri menginginkan demokrasi yang sehat, dan tidak menginginkan dinasti di Kediri berkuasa lagi. Kami sebagai ormas dan tentunya akan melaporkan ke dinas terkait dengan adanya ASN yang tidak netral dalam Pilkada di Kabupaten Kediri ini. Karena dengan adanya politik dinasti akan menguntungkan calon tentunya, ” pungkasnya.
Editor : Aji M