Sehingga, lanjut Lutfi, dari hasil analisa itu sebagai data evaluasi Pemkab dalam mengambil langkah langkah penyelesaian. ” Dari analisa itu, secepatnya Pemda untuk melakukan langkah langkah pencegahan dan penanggulangan banjir, agar kedepan tidak terjadi banjir lagi, ” tutur Lutfi.
Masyarakat terdampak merasa banjir tahunan yang melanda daerahnya itu tidak kunjung terselesaikan oleh Pemkab sejak dulu, sehingga warga Tarokan selalu dilanda perasaan was was bila musim penghujan tiba.
Terkait parahnya banjir diwilayah Tarokan setelah ada proyek bandara Kediri, Lutfi menghimbau, agar bupati mau turun lapangan dan segera melakukan langkah konkrit. ” Mohon kepada Bupati untuk turun ke lapangan, dan segera melakukan langkah. Semoga langkah bupati dalam penanganan banjir Tarokan bisa menjadi hadiah dari Bupati diahkir masa jabatannya untuk masyarakat Tarokan dan sekitarnya, ” pungkas Lutfi.
Seperti diberitakan sebelumnya, pada Minggu (13/12/2020) malam, tiga desa diwilayah Kecamatan Tarokan yakni Desa Cengkok, Desa Kedungsari dan Desa Janti dilanda banjir tahunan. Puluhan hektare areal pertanian terancam puso (gagal panen) akibat terendam air setinggi 30 cm, air kiriman dari lereng Gunung Wilis.
Reporter : Aji