Panlih Pengisian Jabatan Wakil Walikota Kediri Terbentuk.
Kediri | pledoi.co.
Setelah melalui proses lama, akhirnya panitia pemilihan (Panlih) pengisian jabatan Wakil Walikota kediri telah terbentuk, setelah disetujui pada rapat pleno DPRD Kota Kediri pada 2 Nopember 2021.
Dalam Panlih tersebut ditetapkan delapan personil yang mewakili oleh masing masing fraksi di DPRD.
Delapan orang itu Sujoko Adi Poerwanto,SE dari Fraksi PDIP terpilih sebagai ketua, Ashari,SE dari Fraksi Demokrat terpilih sebagai wakil ketua, Sriana,Spd, MM dari Fraksi Gerindra terpilih sebagai Sekretaris dan dibantu oleh Choirudin Mustofa, Spd.i dari Fraksi NasDem,Anton Dipayasa,SE dari Fraksi PAN, Ahmad Abdul Muqtadir dari PPP,H. Oing Abdul Muid dari Fraksi Kebangkitan Bangsa, Andayani Nur Hidayati,SE dari Fraksi Golkar masing masing sebagai anggota.
Selanjutnya Panlih nantinya akan bekerja melakukan tahapan seperti persiapan,pendaftaran,penyampaian visi dan misi,pelaksanaan pemilihan,penetapan calon terpilih dan pengusulan penetapan calon terpilih.
Ketua Panlih, Sujoko Adi mengatakan, setelah terbentuknya Panlih, 8 anggota yang ada di dalamnya langsung menggelar rapat di hari yang sama. Dari hasil pembahasan tersebut memutuskan pada hari ini juga Panlih akan berkirim surat kepada partai pengusung pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kediri 2019-2024 yang di sini terdapat dua partai pengusung yakni PAN dan NasDem. “Arahan dari Ketua kami telah mengadakan rapat pansus, pertama kami mengadakan penjadwalan bagaimana tata cara penjadwalan terkait dengan pemilihan Wakil Walikota (Wawali). Tahapan pertama kami akan berkirim surta kepada partai pengusung melalui Ketua DPRD dan Wali Kota Kediri yang outpun nya akan diberikan kepada partai pengusung untuk segera mengusulkan calon yang anggap pantas untuk mengisi kursi AG 2 yang saat ini kosong, ” katanya.
Joko menyebut, tahapan pengisian Wawali ini kembali berjalan setelah adanya desakan dan banyak masukan dari masyarakat, tokoh masyarakat, serta pemangku kepentingan yang merasa perlu adanya sosok pendamping Abdullah Abu Bakar dalam menjalankan roda pemerintahan. ” Untuk itu Panlih juga mengagendakan studi banding, mencari referensi tambahan agar pemilihan Wawali pengganti bisa lebih cepat. Sebab Panlih hanya memiliki waktu atau masa kerja hanya 6 bulan untuk mengadakan pemilihan Wawali.
Menurut Joko, tertundanya pemilihan Wawali kemarin terjadi karena adanya pandemi covid-19 serta agenda pemerintahan lain yang lebih mendesak. Namun setelah adanya Panlih ini percepatan pemilihan wawali bisa segera dilakukan.
“Hari ini (Selasa) kami membuat surat, jika waktunya masih ada hari ini juga akan kami kirimkan. Kalau tidak besok (3/11) akan dikirim ke pemerintah daerah. Saya ditugaskan sebagai Panlih, secepat mungkin saya kerjakan,” pungkasnya.
Hal senada juga diutarakan oleh Ashari sebagai Wakil Ketua Panlih. Dirinya mengaku, pembentukan Panlih ini tak lepas dari perannya yang terus menyuarakan agar Panlih segera dibentuk. Dengan demikian, maka proses pengisian jabatan Wawali akan terus berjalan dan harapannya segera terisi.
Mengingat, kondisi Kota Kediri saat ini memang membutuhkan sosok Wawali dalam membantu menjalankan roda pemerintahan dan mengatasi berbagai permasalahan yang ada saat ini utamanya menyangkut soal Pandemi. ” Pembentukan Panlih memang sudah seharusnya berjalan. Bila tidak, maka tahapan-tahapan yang selama ini sudah kita lakukan termasuk dalam penyelesaian draf Tata Tertib pemilihan Wawali akan sia-sia bila tak dilanjutkan, ” ungkapnya.
Sementara itu, Choirudin Mustofa Sekertaris Partai Nasdem terkait rencana calon Wakil Walikota yang diusung menjelaskan, bahwa Partai Nasdem berproses segera menggelar rapat pengurus dan berkonsultasi dengan kordapil, DPW, dan hasilnya kita serahkan kepada DPP yang akan menentukan. Sedangkan untuk kriteria calon, kita berharap pada nantinya adalah sosok yang bisa bekerjasama dengan Abdullah Abu Bakar ( Mas Abu) Walikota kediri, ” katanya.
Untuk diketahui, sejak wafatnya Wakil Wali Kota Kediri Lilik Muhibbah, MPd.I pada 15 Februari 2020, hingga detik ini belum ada sosok penggantinya.
Reporter : Abdul Khamid
Editor : Aji M