Dalam menangkap keluh kesah kelompok tani, Calon Bupati Kediri yang akrab disapa Mas Dhito itu berjanji akan menggratiskan biaya pengurusan badan hukum. ” Terus terang saya belum mengkaji pola pemerintah Kabupaten Kediri dalam memberikan bantuan kepada petani. Cuman saya sepakat kelompok tani itu harus berbadan hukum, karena legalitasnya jelas, tapi harus digratiskan untuk pembuatannya, ” kata Mas Dhito.
Mengenai biaya pengurusan badan hukum, Mas Dhito berjanji akan ditanggung oleh bupati. ” Maka kalau saya punya kewenangan, saya mewajibkan kelompok tani harus berbadan hukum, tapi yang 2 juta ini mbok yang bayar bupati ne lah.., gak abot, mosok bupati bayar rong yuto ( Rp 2 juta) wae abot, enggak lah…wong ini untuk kepentingan masyarakat, ” kata Mas Dhito disambut gembira oleh para petani.
Terkait dengan pendampingan terhadap para petani, Mas Dhito menegaskan, saat ini ia sedang menata dan membentuk tim khusus untuk ketahanan pangan. ” Saat ini sedang saya tata, saya sudah siapkan pasukan Ketahanan Pangan. Saat ini saya sudah membentuk Desa Inovatif tani Organik (Dito) dan tim ketahanan pangan ini sudah mulai bergerak, yaitu melatih cara membuat pupuk organik, cara mengolah Pupuk organik. Tidak sampai disitu, tim akan mendampingi petani mulai menanam hingga panen, ” kata Mas Dhito.
Setelah blusukan dikandang Gosbat Desa Batuaji Ringinrejo, Mas Dhito menemui Karang Taruna Darma Bhakti Desa Purwodadi Ringinrejo dengan agenda penanaman buah markisa dan peninjauan bank sampah di Purwodadi, Ringinrejo. Terakhir Mas Dhito blusukan di kebun jeruk di Desa Susuhbango Ringinrejo.
Reporter : Aji