Disisi lain, Mas Dhito menyampaikan dia datang dan memimpin Kabupaten Kediri yang memiliki wilayah 26 kecamatan, terdiri dari 343 desa dan 1 kelurahan itu bukan untuk ditakuti. Sebagaimana yang disampaikan saat bertemu camat dan kepala OPD, Mas Dhito meminta kepala desa untuk tidak takut bertemu bupati.
Diharapkan dengan pertemuan itu, bilamana ada persoalan di masyarakat kepala desa dapat menyampaikan secara langsung untuk bersama dicari solusi. Untuk itu, Mas Dhito kembali berpesan kepala desa supaya tidak sungkan bertemu dirinya. “Saya itu datang ke Kediri tidak mau kalau orang itu ketemu saya takut. Bukan itu yang saya cari. Tapi bagaimana caranya membangun Kediri itu dari hati nurani,” tuturnya.
Kepada kepala desa yang hadir, Mas Dhito meminta maaf bilamana ada kebijakan, atau pelayanan yang dilakukan pemerintahannya dirasa kurang memuaskan. Pihaknya pun meminta kepala desa tidak sungkan untuk mengoreksi dirinya. “Karena saya ataupun pemerintahan kabupaten ini enggak akan bisa maju kalau tidak dikoreksi dari tataran pemerintahan yang paling mendasar yaitu adalah pemerintahan desa,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Kedak Sunarti disinggung mengenai pernyataan bupati yang akan melakukan monitoring pelayanan di Pemdes menyatakan langkah itu menunjukkan sikap Mas Dhito yang peduli dengan masyarakat. Kegiatan monitoring itu dinilai akan memacu Pemdes dalam meningkatkan pelayanan.
“Tentunya sebagai aparat pemerintah juga tidak akan sembrono, karena itu kewajiban kita sebagai pelayan masyarakat. Dan itu saya sangat setuju,” ucapnya.(Adv.Diskominfo)