Rohmad Wisuguh Akan Terus Menuntut Hak Sukses Fee Pembebasan Lahan Bandara, Yang Sampai Sekarang Belum Dibayarkan.
Kediri | pledoi.co
Mantan Kepala Desa (Kades) Bulusari Kecamatan Tarokan Kabupaten Kediri Rohmad Wisuguh bertekat akan terus mengejar hak sukses fee pembebasan lahan bandara Kediri, yang hingga saat ini belum dibayarkan
Rahmad Wisuguh mengaku,
saat ia menjabat sebagai Kades Bulusari tahun 2019 yang lalu, telah berhasil membebaskan lahan masyarakat desanya dengan transaksi sekitar Rp.185 milyar. Namun haknya sebagai panitia pembebasan lahan, sampai sekarang belum diterima.
“Masyaallah…pada saat saya menjabat Kepala Desa Bulusari saya berhasil membebaskan lahan bandara dengan transaksi sekitar 185 milyar. Tapi sampai sekarang saya kok belum menerima satu rupiah pun dari semua transaksi yang kami lakukan, ” katanya belum lama ini.
Lebih lanjut mantan Kades Bulusari yang akrab disapa Suguh itu menegaskan, ia mendapat kabar dari pimpinan dan managemen PT. GG, bahwa pembebasan lahan bandara saat saya menjabat Kades Bulusari sudah dibayarkan oleh PT. GG, tapi tidak diberikan kepada dirinya.”Kok berani ya orang-orang itu mempermainkan uang dari GG, seharusnya hak orang lain harus diberikan. Apalagi ini urusan tanah, apa tidak takut, la wong nantinya juga akan ditimbun didalam tanah, ” ujar Suguh dengan nada geram.
Saat ditanya siapa yang diduga membawa uang Fee dari PT.GG, Suguh secara detil menguraikanya, dulu saat dirinya dan pemerintah desa diperintahkan dalam pembebasan lahan bandara oleh tim sembilan yang dikomandani oleh Sukadi, S.E, M.M yang saat itu menjabat Kabag Hukum Pemkab Kediri. ” Informasi pejabat PT. GG, bahwa Fee nya sudah dibayarkan semuanya, tapi oleh Sukadi kok tidak diberikan kepada saya, satu rupiah pun saya belum menerima fee itu. Terus kemana itu larinya uang yang sudah cair dari GG itu. Jumlahnya banyak lo mas, transaksi pembayaran saja sampai sekitar 185 milyar, “tegasnya.
Suguh mengingatkan kepada siapapun yang merasa membawa fee nya untuk segera diberikan. ” Saya ingatkan jangan berani main-main dengan uang dari GG, apalagi ini tanah yang dibebaskan tanah bekas kerajaan, tidak barokah dan malati, ” pungkas Suguh.
Sementara itu, Sukadi SE, MM yang saat itu sebagai ketua Tim Sembilan, yang diduga membawa uang sukses fee, belum bisa dikonfirmasi. Ketika dihubungi melalui ponselnya selalu tidak aktif.
Reporter : Aji