Panglima Nurhadi Meminta Kepada Pemerintah, Agar Tidak Telat Membayarkan Honor Relawan KB
Kediri | pledoi.co
Anggota DPR RI dari Fraksi Nasdem Nurhadi, SPd meminta kepada Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) agar tepat waktu dalam membayarkan Honor para relawan penyuluh KB non PNS.
Hal itu ditegaskan Nurhadi dalam
kegiatan sosialisasi program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana (Bangga Kencana) dan penurunan stunting kepada masyarakat di wilayah Kota Kediri di Gedung Kelurahan Banaran Kecamatan Pesantren Kota Kediri Minggu (17/7/2022)
Menurut Anggota DPR RI Fraksi Nasdem yang akrab disapa Panglima Nurhadi itu, Komisi IX DPR RI akan mendorong agar pemberian honor jangan sampai molor dan akan dilakukan koreksi dari BKKBN untuk menyampaikan hak para relawan KB di lapangan.”Kami dari Komisi IX akan sampaikan kepada rapat-rapat dengan DPR RI untuk memperhatikan relawan atau penyuluh KB non PNS,” katanya.
Lebih lanjut Panglima Nurhadi menegaskan, banyak relawan KB di tingkat desa atau kelurahan ikut berjuang tanpa pamrih dalam rangka menurunkan angka stunting. ” Tanpa dibayar atau diberi honor mereka ikhlas, tapi kalau bisa ya dikasih honor. Sedangkan keterlambatan pemberian honor para relawan KB karena proses administrasi saja, ini yang harus diperbaiki, ” tegasnya
Ditanya terkait penurunan stunting, Panglima Nurhadi menuturkan, Presiden Jokowi menargetkan di tahun 2024 nanti, angka stunting di Indonesia bisa turun di angka 14 persen. Sementara secara umum masih di atas 20 persen. Meskipun, di beberapa Kabupaten dan Kota Kediri ini angka stunting dibawah 20 persen, namun pihaknya akan terus mengawal dalam pencapaian target. ” Komisi IX DPR RI akan terus mengawal bagaimana target yang diberikan Pak Jokowi ini bisa tercapai, di tahun 2024 bisa turun diangka 14 persen, ” tuturnya.
Untuk mencapai angka stunting hingga14 persen, menurut Panglima Nurhadi, agar gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Karena banyak masyarakat yang kurang faham tentang stunting. ” Setelah mendapatkan sosialisasi dan pemahaman terkait stunting, begitu mereka pulang ke rumah masing-masing mereka akan menjadi agen-agen pencegahan stunting, ” katanya.
Peran seorang suami kepada istrinya yang sedang hamil, lanjut Nurhadi, juga sangat penting dalam mencegah bayi stunting, yakni istri yang sedang hamil yang utama nafkah batin, jangan diabaikan.
” Kalaulah istri itu sering dekat dengan suami dan ada perhatian dari suami ini sangat bagus untuk membuat mental secara psikologis istri itu semakin percaya diri dalam persiapan untuk melahirkan nanti. Jadi peran suami sangat membantu terhindar dari stunting, ” tutur Nurhadi.
Selain itu, ada beberapa faktor yang menyebabkan stunting yakni, faktor ekonomi terutama di area Kabupaten Kediri, kalau di area Kota Kediri masih bisa terdeteksi, faktor kecukupan gizi baik yang dialami ibu yang masih mengandung bayi maupun sudah melahirkan.
“Kecukupan gizi saya kira masih ada beberapa warga yang belum tercover, maka dari pemerintah, baik BKKBN sinergitas dengan Pemerintah Kota dan Pemerintah Kabupaten Kediri harus lebih insentif lagi, ” urainya.
Dalam sosialisasi program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana (Bangga Kencana) di Balai Kelurahan Banaran Pesantren Kota Kediri di hadiri
Komisi IX Nurhadi, S.Pd, Perwakilan BKKBN Provinsi Jatim Kordinator Bidang Pengendalian Penduduk Uni Hidayati, S.T, M.T, Kasi Dalduk DP3P2KB Pemkot Kediri, Choirudin Mustofa Anggota DPRD Kota Kediri Fraksi Nasdem dan Kepala Kelurahan Banaran Djumadi.
Reporter : Aji M