Fraksi Nasdem Ajak Dinas PUPR dan BPBD Segera Merespon Terjadinya Bencana di Besowo

Kediri | pledoi.co

Fraksi Nasdem Kabupaten Kediri bertindak sigap dan tanggap untuk merespon adanya pengaduan masyarakat terjadinya lonjakan debit air yang mengakibatkan rusaknya fasilitas umum di Desa Besowo Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri.

Anggota Fraksi Nasdem, Antox Prapungka Jaya dan Khusnul Arif, tetap melakukan kunjungan kerja ke Desa Besowo meski kondisi hujan cukup deras. Bersama Plt. Kalaksa BPBD Kabupaten Kediri Slamet Turmudi, perwakilan staf PUPR dan Suyanto Kepala Desa Besowo didampingi para perangkat desa berada di ruang balai desa untuk berdiskusi terkait bencana di Desa Besowo, salah satu desa terdekat dengan Gunung Kelud itu pada Rabu (3/2/2021)

Pada 7 Januari kemarin hujan deras debit air sangat tinggi dengan membawa material kayu telah mengakibatkan rusaknya lak (dam air bersih ) dan jembatan Dusun Sekuning jebol.

Kepala Desa Besowo Suyanto mengatakan, karena curah hujan sangat tinggi menjadikan delapan dusun terdampak. Masyarakat Desa Besowo merasa khawatir, karena saat ini 2 jembatan yang berada dikawasan Besowo akan menyusul rusak karena terjangan air. Bahkan saat ini kondisi jembatan sudah menggantung karena terkena erosi. ” Lak penampungan air bersih rusak, padahal itu satu satunya bak air untuk memenuhi kebutuhan warga. Dari pertemuan ini kita berharap segera teratasi. Selain itu kerusakan juga terjadi pada tiga jembatan, di Dusun Besowo Timur, Dusun Jaban dan Dusun Sekuning, ” kata Suyanto usai pertemuan.

Ketua Fraksi Nasdem Kabupaten Kediri Lutfi Mahmudiono mengatakan, kunjungan fraksi Nasdem ke Desa Besowo setelah ada pengaduan dari berbagai pihak bahwa di Desa Besowo telah terjadi lonjakan debit air saat hujan deras. ” Partai Nasdem dengan cepat merespon dengan mengajak Dinas PUPR serta BPBD untuk melihat langsung terjadinya bencana akibat lonjakan debit air yang dikhawatirkan oleh masyarakat. Kami dari Partai Nasdem ingin mendengar langkah apa yang akan diambil terkait penyebab terjadinya bencana ini, ” kata Lutfi.

Drs.H.Lutfi Mahmudiono yang juga Ketua DPD Partai Nasdem itu menegaskan, gejala-gejala alam akibat tingginya curah hujan yang berpotensi bencana harus segera direspon dan diantisipasi, agar bencana banjir tidak terjadi. ” Kami mengajak pihak terkait seperti PUPR maupun BPBD untuk mengevaluasi apa penyebab bencana musim penghujan ini, karena ada jembatan ambrol dan tidak bisa dipakai lagi serta Lak penampungan air bersih ambrol, ” tegasnya.

Sementara itu Plt kalaksa BPBD Kabupaten Kediri Slamet Turmudzi mengatakan, bencana Besowo yang telah merusak lak dan jembatan ini kalau tak segera dibenahi akan menjadi masalah tersendiri bagi masyarakat Desa Besowo . “Hari ini kami mendampingi Fraksi Nasdem melakukan kajian sejauh mana penanganan bencana. Sebenarnya sejak 7 Januari ada beberapa fasilitas umum yang harus dibenahi, yaitu Lak (dam air bersih) dan jembatan Sekuning. Sementara telah kita kirimkan dua alat berat untuk membersihkan sungai yang penuh dengan material sisa sisa kayu, ” kata Slamet Turmudi.

Karena lak telah rusak, maka masyarakat Desa Besowo yang berpenduduk 8000 jiwa itu mengalami krisis air bersih, BPBD akan mengirim air bersih untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga. ” Sejak 7 Januari kemarin sampai sekarang Desa Besowo kami droping air bersih, bahkan BPBD akan siap droping air bersih kapanpun selama dibutuhkan, ” katanya.

Untuk penanganan jembatan yang rawan jebol, Slamet Turmudi mengatakan telah mengirim gronjong dan sak karung palatik untuk penanggulangan sementara. ” Sambil menunggu perbaikan permanen dari dinas terkait, namun terjadi hujan deras lagi, maka dari tiga jembatan itu satu putus total, yang dua kondisinya sudah rawan sehingga ditutup untuk tidak dilalui kendaraan, ” tegas Slamet Turmudi.

Saat ini di Desa Besowo terdapat 3 jembatan penghubung antar dusun, yang satu yakni jembatan di Dusun Sekuning sudah jebol, yang satu sudah menggantung dan sudah ditutup kini tinggal satu jembatan namun kondisinya sudah rawan. Kalau ketiganya rusak maka Desa Besowo akan terisolir tidak ada lagi akses keluar desa.

Reporter : Aji