Pengrajin Anyaman Bambu Tasyakuran Atas Bantuan Mesin Irat Bambu dari Pokir Lutfi Nasdem
Kediri | pledoi.co
Kelompok Masyarakat (Pokmas) Bambu Mas di Sumber Wuluh, Desa Plaosan, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, menggelar tasyakuran atas turunnya bantuan mesin irat bambu dari program Pokok-pokok Pikiran (Pokir) dari Drs.H. Lutfi Mahmudiono Anggota DPRD Kabupaten Kediri dari Fraksi Nasdem.
Tasyakuran digelar di Cafe Kebon, Desa Tempurejo dengan dihadiri Anggota DPRD Kabupaten Kediri, Drs. H. Lutfi Mahmudiono, bersama Bendahara DPD Partai Nasdem Kabupaten Kediri, Vio Debby Saputra, ST, Kepala Desa Plaosan, H. Mujianto, SE, Ketua Pokmas Bambu Mas beserta para anggotanya, Selasa, (6/12/2022)
Jumilan Ketua Pokmas Bambu Mas mengaku sangat bersyukur dan senang adanya bantuan mesin irat (menipiskan) bambu dari Lutfi Nasdem. Karena dengan alat mesin irat bambu memudahkan dalam proses membuat kerajinan anyaman bambu. “Alhamdulillah hari ini kami mendapatkan bantuan mesin dari Bapak Drs. H. Lutfi Mahmudiono, makanya kami mengadakan tasyakuran bersama anggota kelompok disini. Karena dengan adanya bantuan mesin anyaman tersebut, hasilnya lebih rapi, lebih halus, dan lebih cepat,” katanya.
Menurut Jumilan, perbedaan mengirat bambu manual dengan menggunakan mesin ini sangat jauh, semisal untuk satu bilah bambu ketika diirat dengan tangan hanya bisa menjadi 8 helai, sedangkan kalau memakai mesin irat bisa menghasilkan 15 helai yang halus dengan ketebalan yang rata yang siap untuk dianyam.
“Dengan mesin ini, kami juga bisa mengairat bambu yang panjang, kalau manual ya tidak bisa. Bahkan mesin ini juga sangat mudah pengoperasiannya, sehingga ibu-ibu anggota Pokmas Bambu Mas yang mayoritas sudah tua pun juga dapan mengoperasionalkan sendiri. Yang jelas, bedanya sangat jauh sekali,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Kediri, Drs. H. Lutfi Mahmudiono mengatakan, bantuan mesin ini merupakan Pokir anggota dewan yang bersumber dari APBD Kabupaten Kediri Tahun Anggaran 2022. “Pokmas Bambu Mas ini tempo hari meminta untuk diberikan mesin irat bambu, karena mereka sudah berbadan hukum, dan kepala desanya sangat mendukung warganya, akhirnya kami ajukan ke Dinas Koperasi dan Usaha Mikro untuk dilanjutkan kepada Mas Bup. Alhamdulillah pengajuan tersebut direalisasikan hari ini,” tuturnya.
Anggota dewan yang akrab disapa Pak Lutfi ini juga menjelaskan, setiap bantuan yang disalurkan melalui Anggota Partai Nasdem, harus diberikan secara utuh tanpa ada potongan sama sekali maupun cash back. “Tradisi di Partai Nasdem ini tidak boleh memotong atau meminta cash back sedikitpun dari bantuan yang disalurkan. Jadi semuanya penuh seratus persen menjadi hak penerimanya. Kami hanya meminta supaya bantuan tersebut benar-benar diwujudkan sesuai dengan yang diajukan, serta SPJ (Surat Pertanggung Jawaban) nya diselesaikan,” ulasnya.
Lutfi berpesan kepada Pokmas Bambu Mas agar memanfaatkan mesin ini dengan baik secara bersama-sama, serta dirawat dengan baik agar bisa berfungsi normal, supaya awet dan bertahan lama. “Semoga bantuan ini bermanfaat, kesejahteraan anggota Pokmas Bambu Mas disini semakin bertambah, dan nantinya semua anggota bisa menunaikan ibadah haji. Kami juga menyarankan mereka untuk meningkatkan hasil produksi kerajinan bambu, bukan hanya untuk besek atau tompo seperti yang biasa dikerjakan, tetapi juga bentuk-bentuk lain yang lebih modern, sehingga kedepan akan lebih menguntungkan, bahkan bisa jadi untuk diekspor ke luar negeri,” ulasnya.
Dalam forum tasyakuran itu, Lutfi bercerita, beberapa bulan lalu dirinya juga mendampingi pelaku UMKM di Kediri untuk melakukan study tiru ke Jogjakarta yang memproduksi berbagai kerajinan dari bahan pohon pisang, dan hasilnya bisa sampai diekspor ke Eropa.“Ibu-ibu ini sangat hebat sekali, karena mempunyai skill yang orang lain belum tentu bisa. Dan kalau dikembangkan untuk memproduksi kerajinan jenis lainnya seperti di Jogja, serta memanfaatkan pemasaran online, insya Alloh akan lebih besar lagi. Di era digital sekarang, apapun dapat dipasarkan dengan mudah melalui online,” imbuhnya.
Kepala Desa Plaosan, KH. Mujianto, SE, mengatakan, warga masyarakat di Sumber Wuluh ini sudah puluhan tahun secara turun temurun membuat kerajinan anyaman bambu secara manual. Dan sekarang mereka senang sekali telah mempunyai mesin anyaman bambu yang menjadi impiannya selama ini. “Kami sangat berterima kasih kepada Bupati Kediri, H. Hanindhito Himawan Pramana, SH, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Anggota DPRD Kabupaten Kediri, Drs. Lutfi Mahmudiono, dan semua pihak yang telah membantu terwujudnya pengadaan mesin anyaman untuk Pokmas Bambu Mas ini,” tuturnya.
Agar pengrajin anyaman bambu di Desa Plaosan memiliki produktifitas yang tinggi, Kades Mujianto bekerjasama dengan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro untuk memberikan pelatihan kepada warga masyarakat membuat kerajinan dari bambu. “Beberapa waktu lalu warga Plaosan juga diberikan pelatihan kerajinan dari bambu, seperti membuat nampan, tempat tissu, cup lampu, dan lain sebagainya. Semoga kedepan mereka semakin banyak mempunyai skill, dan perekonomiannya meningkat,” ujarnya.
Reporter : Aji M