Lebih lanjut Dhito menegaskan, Pemerintah Kabupaten Kediri harus berkomunikasi dengan Kabupaten Nganjuk, karena aliran sungai Kolokoso yang berada di wilayah Kabupaten Nganjuk kondisinya menyempit, sehingga ketika mendapatkan kiriman air dari lereng Wilis, terjadi arus balik. ” Hal ini akan menjadi salah satu pekerjaan rumah bagi saya, dan menjadi gambaran kedepan bagaimana untuk mengambil sikap untuk berkomunikasi baik dengan dinas ataupun kementrian terkait, ” tegas Dhito
Salah satu warga Desa Kedungsari bernama Mat Saroni menyampaikan, desa yang berada di Kecamatan Tarokan sudah menjadi langganan banjir tiap tahunya. ” Banjir Tahunan ini sangat merugikan warga terutama petani. Kami selalu mengalami gagal panen, bahkan ada rumah warga yang rusak akibat banjir. Kami berharap kepada Bupati Kediri yang baru, untuk bisa memberikan solusi buat kami, ” harapnya kepada Dhito.
Untuk diketahui, kekhawatiran masyarakat wilayah Kecamatan Tarokan ini telah disampikan kepada Mas Dhito saat blusukan didesa ini beberapa hari lalu sebelum coblosan.
Dengan kedatangan Mas Dhito saat meninjau dampak banjir, bagi masyarakat Tarokan merasa ada secercah harapan untuk penyelesaian masalah banjir tahunan yang selalu menghantuinya saat musim hujan tiba.
Reporter : Aji