Dewan Nasdem Datangi TPA Sekoto. Kades : Kami Mohon Pemerintah Perhatikan Kesejahteraan Warga Sekitar TPA
Kediri | pledoi.co
Anggota dewan Partai Nasdem yakni Nurhadi, SPd dan Khusnul Arif, S Sos dengan didampingi Kepala Desa (Kades) Sekoto Suprayitno mendatangi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah milik Pemkab Kediri di Desa Sekoto Kecamatan Badas Kabupaten Kediri, Akhad (2/10/2022)
Kedatangan anggota dewan Nasdem ke TPA Sekoto untuk mengetahui lebih dekat gunung sampah Sekoto, setelah mendapat curhatan Kades Suprayitno yang mengeluhkan kurangnya perhatian pemerintah terhadap warganya yang berada radius 200 meter disekitar TPA.
Kades Sekoto Suprayitno mengatakan, hingga saat ini masih 240 orang warga sekitar TPA yang belum mendapatkan jaminan kesehatan atau diberi jaminan berupa Kartu Indonesia Sehat (KIS), selain itu warga sekitar TPA hanya mendapat beras 10 kg per KK setahun sekali. ” Kami memohon kepada Pak Nurhadi dan Mas Khusnul Arif dari Nasdem ini memohon aspirasi kami ini disampikan kepada pemerintah untuk lebih meningkatkan kesejahteraan warga kami yang berada disekitar TPA, ” katanya
Lebih lanjut Suprayitno menuturkan, selama ini memang sudah ada perhatian dari pemerintah yakni pemberian kartu KIS kepada sekitar 300 orang, namun masih belum semuanya yakni 240 orang yang belum mendapatkan. ” Harapan saya pemerintah memerhatikan warga yang berada di sekitar TPA Sekoto mendapatkan kartu KIS secara keseluruhan, baik yang kaya atau miskin tercover semua. Ini saya sampaikan bukan untuk diri saya sendiri, akan tetapi ini saya sampaikan untuk masyarakat saya yang berapa disekitar TPA dapat menikmati hidup sehat, sekali lagi mohon kartu KIS itu diutamakan. Sehingga bisa untuk berobat gratis, karena warga yang berada di sekitar TPA rawan penyakit, ” tutur Kades.
Kades juga memohon kepada pemerintah daerah maupun pemerintah pusat untuk memikirkan masyarakat dilingkup TPA Sekoto. ” Karena TPA di Desa Sekoto luasnya juga dipertambah, apalagi pembuangannya luar biasa. Entah kedepannya dibuat gunung sampah atau gimana, sampai sekarang gak diproses untuk pengurangan atau bagaimana, tapi malah penambahan semakin banyak. Terlebih limbah yang masuk sungai sangat mengkhawatirkan. ” kesah Kades.
Selain itu, Suprayitno meminta kepada Pemerintah sudi meningkatkan bantuan beras yang diberikan kepada warga sekitar TPA Sekoto yang selama.ini hanya 10 kg bisa ditingkatkan menjadi 20 kg. ” Warga terdampak TPA 1 KK hanya menerima bantuan beras 10 kg setahun, menurut saya itu tidak ada artinya, dan beras itu di nikmati masyarakat saat menjelang lebaran. Kami mohon agar pemerintah mau meningkatkan bantuan beras itu satu tahun ndak papa, tapi jumlahnya ditingkatkan menjadi 20 kg lah, biar warga kami juga ada keringanan di balik sampah,” ungkapnya.
Setelah mendapat keluhan Kades Sekoto, Nurhadi yang akrab disapa Panglima Nurhadi itu bersama Khusnul Arif Nasdem didampingi Suprayitno langsung melakukan tinjauan lokasi TPA. Ketika berada di area TPA dan mengetahui kondisinya, Panglima Nurhadi langsung memerintahkan tenaga ahlinya DPR RI Nasdem untuk koordinasi. ” Saya sudah memerintahkan tenaga ahli saya untuk melakukan audiensi dengan Dirjend terkait di kementrian Lingkungan Hidup, program.program apa yang bisa diturunkan untuk bisa membantu warga Sekoto dalam mencegah dampak antisipasi TPA Sekoto ini, ” katanya.
Terkait layanan kesehatan gratis dari pemerintah untuk warga Sekoto radius 200 meter yang terdampak TPA, Panglima Nurhadi menuturkan, jarak radius 200 meter tersebut tentu terdampak menghirup udara yang tidak sehat lagi. ” Maka dari itu bersama tim Nasdem kini sedang memperjuanh, ini sedang kami perjuangkan, nanti akan saya sampaikan kepada kepala BPJS kesehatan Kediri, ” tuturnya.
Untuk diketahui, saat ini TPA Sekoto yang luasnya mencapai 9 hektare itu merupakan penampungan sampah khusus Kabupaten Kediri dengan sistem “tumpuk, urug’ yang artinya ketika sampah sudah menumpuk langsung di timbun dengan tanah, pola ini dilakukan untuk mengantisipasi sampah tidak berterbangan ke areal pertanian. Sehingga di TPA Sekoto ini muncul gunung gunung sampah yang ditumbuhi tanaman perdu.
Reporter : Aji M