Kediri | pledoi.co
Kembali pembobolan uang nasabah BRI terjadi lagi, dalam waktu tiga bulan terakhir uang ratusan juta rupiah milik nasabah di Kediri dikuras habis. Diduga aplikasi BRImo BRI itu tidak aman untuk menyimpan uang, karena kasus pembobolan uang nasabah masih sering terjadi.
Karena kasus pembobolan dana nasabah tersebut, Komisi I DPRD Kabupaten Kediri memanggil Pemimpin Cabang BRI Kediri Beserta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kediri dan nasabah BRI yang uangnya dibobol melalui aplikasi BRImo BRI, dalam forum Rapat Dengar Pendapat (RDP) dewan, Selasa (11/10/2022)
Pemanggilan BRI dan OJK tersebut untuk didengar pendapatnya terkait tanggung jawab penyelesaian kasus hilangnya uang saldo di rekening nasabah.
Dalam Forum RDP Komisi I yang dipimpin Drs.H Masykur Lukman itu, salah seorang korban bernama Indri Tri Wahyuni warga Karanganyar Desa Watu Gede Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri itu mengungkapkan, pada 7 Oktober 2022 ia mendapat tranfer dari suaminya sebesar Rp 9 juta, namun uang di rekening Rp 100 juta lenyap. ” Setelah mendapat tranfer dari suami, langsung saya bukak lewat BRImo, tapi BRImo saya invalid. Selanjutnya saya minta screenshot dari suami saya, dari situ saya tahu ada dana keluar sekitar 100 juta rupiah hilang, padahal saya tidak melakukan apa-apa, ” kata Tri Wahyuni sesaat usai RDP.
Proses pembobolan saldo rekeningnya tidak sampai disitu, besoknya sepulang kerja Tri Wahyuni ke kantor BRI untuk memblokir BRImo nya, namun oleh pihak bank dikasih print out rekening. ” Setelah saya dikasih print out transaksi, saya terkejut saldo saya keluar sebesar 177 juta rupiah, ” kata Wahyuni.
Berdasarkan print out transaksi di rekeningnya, Wahyuni melihat tercatat transaksi ada yang di tranfer ke rekening BRI. ” Ada yang ditranfer ke BRI, ada yang Danamon, ada yang e-Riz, e-pay, shoppe, padahal saya tidak sama sekali melakukan transaksi itu, ” keluh Wahyuni dengan wajah sedih.
Terkait kasus ini Tri Wahyuni mengaku sudah membuat laporan ke Polres Kediri. ” Saya sudah laporan ke Polres Kediri, dan lapor ke Komisi I DPRD, dengan harapan uang saya bisa kembali, ” harapnya.
Selain Indri Tri Wahyuni, ada korban lain yakni Erna Hari Purwanti warga
Jln raya no 107 Desa Papar Kecamatan Papar Kabupaten Kediri.
Sesuai laporannya kepada OJK, pada 30 agustus 2022 lalu, pembobolan rekening itu terjadi pada minggu 14 agustus 2022
pukul 20:47:50, 2 rekening bank milik Erna Hari Purwanti di Bank BRI cabang
Pare, yakni rekening simpedes yang kedua rekening britama, keduanya di bobol, dan uang saldo Rp. 20.200.000 hilang
Terkait hilangnya uang di kedua rekeningnya itu, Erna Hari Purwanti sudah melangkah, yakni pada minggu 14 agustus 2022 sesaat setelah kejadian
karena mengetahui melalui sms banking melaporkan ke call center BRI. Tetapi
karena prosesnya lama sehingga kalah cepat dengan pembobol sehingga terkuras
uangnya.
Kemudian pada Senin pagi 15 Agustus 2022 Erna Hari Purwanti melapor ke BRI
Cabang Pare atas hilangnya uangnya. Namun jawaban BRI Cabang merupakan
kesalahan nasabah.
Erna Hari Purwanti selaku nasabah tidak mau disalahkan secara sepihak.