Berbagai metode interaktif digunakan dalam kegiatan ini, seperti penyampaian materi, diskusi kelompok, role play, dan pemutaran film pendek.
“Kami berharap melalui kegiatan ini, para siswa tidak hanya memahami dampak negatif dari bullying, tetapi juga tergerak untuk mencegah dan menghentikan segala bentuk perundungan di lingkungan sekolah,” ungkap Adreng Pamungkas selaku ketua tim.
Siswa SMAN 9 Denpasar aktif berpartisipasi dalam kegiatan
Antusiasme siswa-siswi SMAN 9 Denpasar terlihat dari keaktifan mereka dalam setiap sesi. Mereka berani bertanya, berbagi pengalaman, dan mengemukakan pendapat.
“Saya jadi lebih paham tentang bullying. Ternyata bullying tidak hanya kekerasan fisik, tetapi juga verbal dan cyberbullying,” ujar salah satu siswa.
Pihak sekolah sangat mengapresiasi kegiatan pengabdian masyarakat ini. Perwakilan SMAN 9 Denpasar, Ni Nyoman Sri Agustini menyampaikan bahwa kegiatan ini sejalan dengan visi sekolah untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan bebas dari perundungan. ” Diharapkan kegiatan ini dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan, tidak hanya bagi siswa-siswi SMAN 9 Denpasar, tetapi juga bagi masyarakat luas, ” pungkasnya.
Editor : Aji M