Kediri | pledoi.co
Aktivis Lingkungan dari Komunitas Oleng-Oleng Indonesia Kediri, akan berkonsultasi ke Polsek Plosoklaten, Polres Kediri, terkait penebangan beberapa pohon di Sumber Complang, Desa Pranggang, Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri.
Koordinator Komunitas Oleng-Oleng Kediri, Heri Deka, mengatakan, ia menyesalkan sanksi yang diberikan kepada penebang pohon di sumber complang yang hanya disuruh mengganti pohon yang ditebang.
Padahal, sesuai Perda Kabupaten Kediri Tahun 2017, bagi yang terbukti melakukan tindakan menebang pohon di kawasan sumber air dapat dipidana. “Kami menyayangkan apabila pihak desa tidak mengetahui adanya perda Kabupaten Kediri 2017 yang diperbarui 2021 tentang apa saja yang boleh dan tidak boleh terkait lingkungan hidup di kawasan sumber air,”katanya, Selasa (20/2/2024).
Oleh karenanya, Heri meminta Aparat Penegak Hukum menindaklanjuti kejadian tersebut, agar ada efek jera. Menurutnya, ada beberapa pohon yang sudah ditebang di area sumber air tersebut yakni pohon waru, mlinjo, dan kemiri. “Kami akan berkonsultasi ke Polsek Plosoklaten terlebih dulu terkait masalah ini. Kami akan minta petunjuk, apakah kasus ini memenuhi unsur pidana atau tidak. Karena kami punya pengalaman saat melaporkan secara resmi kasus serupa, tapi ternyata tidak bisa ditindaklanjuti,”tandasnya.
Ditegaskan Heri, bahwa penebangan pohon tersebut terjadi beberapa hari lalu yang mana terakhir ditebang adalah pohon kemiri berukuran besar. Sebelumnya ada juga pohon yang ditebang yaitu pohon waru dan mlinjo. “Setelah mendapatkan informasi itu, kami langsung mendatangi lokasi untuk melakukan pengecekan. Hasilnya memang benar dan ada bukti dari kesaksian warga maupun bekas tunggak atau pohon yang ditebang,”terang dia.
Untuk diketahui, beberapa hari lalu terjadi kasus penebangan 11 pohon, yang salah satunya pohon kemiri, di kawasan Sumber Complang. Sedangkan pihak yang melakukan penebangan “hanya ” disuruh mengganti pohon yang telah ditebang.
