Senada disampaikan pedagang es cendol. Ia berharap, meski pasar Bendo itu hanya pasar krempyeng (pasar desa) yang hanya buka pada hari Jumat sore, para pedagang ingin ada penambahan fasilitas dan perbaikan pasar Desa Bendo.
“Jika pengunjungnya ramai tentu akan menjadi berkah bagi pedagang,” ungkapnya.
Menanggapi hal itu, Cabup Nomor 1 Deny Widyanarko menyampaikan, akan melakukan melebih memberdayakan pasar desa. Dengan program pembangunan Rp.300 juta/dusun/tahun itu juga bisa untuk penataan pasar-pasar tradisional. ” Karena pasar desa menjadi denyut nadi ekonomi masyarakat pedesaan, sedangkan pram.300 juta itu bisa diaplikasikan untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat, ” tegasnya.
Lebih lanjut Mas Deny menegaskan, bentuk campur tangan pemerintah daerah untuk membangkitkan ekonomi desa, peningkatan kualitas pasar desa bisa didorong dengan program prioritas Rp 300 – Rp 500 juta/dusun/tahun. ” Anggaran itu fleksibel bisa untuk apa saja, bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan UMKM di tingkat dusun, seperti peningkatan pasar desa, ” tuturnya.
Maka untuk membangkitkan ekonomi di Kabupaten Kediri, sangat dibutuhkan kebersamaan, dan dibutuhkan seorang bupati yang benar-benar memperhatikan orang kecil, ekonomi kerakyatan yang selama ini digeluti oleh masyarakat dipelosok dusun, harus dikembangkan.
Reporter: Aji M