Bahkan Marenda Darwis secara tegas menyatakan, berbagai upaya akan terus dilakukan bersama rakyat meminta pemerintah membatalkan kenaikan harga BBM bersubsidi. ” Untuk membuktikan keseriusan kami meminta kepada pemerintah membatalkan kenaikan harga BBM bersubsidi, PKS Kabupaten Kediri akan menggelar aksi flashmob sebagai simbol penolakan kader PKS di tingkat bawah terhadap kenaikan BBM saat ini, ” tegasnya.
Sementara itu Anggota DPRD Kab Kediri dari PKS Reni Ramawati mengatakan, kebijakan pemerintah terkait bantuan langsung tunai (BLT) yang bersumber dari BBM bersubsidi masih banyak ditemukan “tumpang tindih” sistem penerimaannya. ” Kami pernah berdiskusi dengan Kepala Desa (Kades) masih banyak ditemukan kurang tepatnya sasaran penerimaan BLT, sehingga yang terjadi yang menerima ya itu-itu saja, padahal masih banyak yang kondisi ekonominya lebih rendah malah tidak mendapatkan, ” ungkapnya.
Terkait hal tersebut Dewan PKS yang juga seorang pengusaha itu akan melakukan kajian sistem penyaluran BLT BBM di masyarakat Kabupaten Kediri. ” Upaya terakhir kita akan terus bersama rakyat untuk menolak kenaikan harga BBM bersubsidi dan melakukan investigasi sistem penyaluran BLT BBM, supaya subsidi ini tepat sasaran kepada masyarakat yang berhak menerima,” pungkasnya.
Dalam Press conference tersebut DPD PKS Kabupaten Kediri menyampaikan sikap Menolak Kenaikan BBM bersubsidi dengan alasan :
1.Akan membebani rakyat yang baru mengalami masa pandemi covid-19 dan dalam masa pemulihan.
2. Harga kebutuhan pokok akan segera naik.
3.Akan sektor terdampak dari kenaikan harga BBM subsidi terutama sektor ekonomi.
4. Sektor pertanian akan semakin berdampak sulit dan mahalnya harga pupuk
5. Akan semakin meningkatnya angka pengangguran.
6. Masih bisa dicarikan solusi lain dari pada menaikkan harga BBM bersubsidi.
Reporter : Aji M