Jejak Perkembangan Islam di Dusun Bence *Catatan Penelusuran Bence dari masa ke masa

by -9 Views
banner 468x60

Kediri | pledoi.co

 

banner 336x280

Masjid Subulussalam merupakan Masjid satu satunya yang ada di Dusun Bence Kelurahan Pakunden Kecamatan Pesantren Kota Kediri saat itu. Dan sekarang bertambah ada Masjid At – Taqwa Perum Permata Biru dan Masjid Asy – Syifa’ di RS Gambiran 2.

Masjid ini yang menjadi pusat kegiatan Agama Islam bagi masyarakat Dusun Bence Pertama kali.

Masjid Subulussalam sudah mengalami beberapa kali proses pembangunan untuk memperbaiki maupun pembangunan pada bangunanya.

Lahan yang digunakan untuk pembangunan masjid subulussalam dahulu adalah kantor kenaiban di Zaman Belanda pada tahun 1800 sekarang dikenal dengan Kantor Urusan Agama ( KUA ) dan berjarak 100 meter keselatan masjid adalah Kecamatan.

Tokoh yang berperan dalam proses pendirian Masjid Subulussalam yakni Kiai Imam Masyhud yang berasal dari Setono Gedong, tepatnya sekarang jalan Monginsidi Kota Kediri.

Sekitar tahun 1910 beliau tinggal di Bence.Menurut penuturan Kiai Imam Mochtar Ahmad Cucu Kiai Imam Masyhud, dulunya di Bence sudah ada langgar atau Mushola yang terbuat dari susunan pohon bambu atau biasa disebut langgar Angkring.

Sekitar tahun 1920 kemudian mulai dibangun menjadi Tembok yang di bangun oleh Sukandar orang yang berasal dari daerah Dusun Balekambang sekarang ikut Kelurahan Blabak Kecamatan Pesantren Kota Kediri. Kiai Imam Masyhud di kenal pernah menjabat sebagai A’wan PCNU Kota Kabupaten Kediri.

Saat itu kepengurusan sebelum terpecah menjadi dua yaitu PCNU kota dan PCNU Kabupaten seperti sekarang ini.

Masjid ini pada tahun 1940 pertama kali di laksanakan Sholat Jumat yang menjadi Imam sekaligus Khotib adalah Kiai Haji Syekh Muhamad Ma’ruf yang berasal dari pondok Pesantren Kedong Lo Kediri,pada saat itu beliau juga menjabat sebagai Mustyar periode pertama Di PBNU ( Pengurus Besar Nahdlatul Ulama).

Pada tahun 1967 dilakukan renovasi ulang pada semua bangunan Kemudian pada awal tahun 1970, menjadi masjid yang diberi nama Masjid Salam Redjo. Pada saat itu tinggi pondasi sekitar 1 meter lebih diatas tanah, seperti ciri khas rumah rumah pada zaman dahulu. Seiring dengan perkembangan zaman, ada pembangunan jalan raya yang semakin lama membuat pondasi masjid sejajar dengan jalan raya.

banner 336x280

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.