Kediri | pledoi.co
Jika ditanya, pasti tak satupun orang didunia ini memilih untuk sakit. Terlebih menderita penyakit yang harus melakukan perawatan medis seumur hidup. Penyakit Thalasemia misalnya, yang membuat penderitanya harus menjalani transfusi darah secara terus menerus.
Namun, jika jalan takdir berkata demikian, hanya upaya terbaik, tekad dan semangat juang lah yang bisa mengatasinya. Keprihatinan Pemerintah Kota Kediri terhadap para penyandang Thalasemia membuat Walikota Kediri, Abdullah Abu Bakar menhadirkan pelayanan terbaik bagi penderita Thalasemia, lewat program PUTRI LESTARI.
“PUTRI LESTARI/Pelayanan Terpadu dan Terintegrasi Thalasemia Kota Kediri merupakan bentuk perhatian dari Pemerintah Kota Kediri kepada para penyandang Thalasemia di Kota Kediri untuk mendapatkan akses layanan kesehatan terbaik”, kata dr. Renyta Damayanti, Sp. A , koordinator program PUTRI LESTARI, Kamis, (8/12/2022).
Dokter spesialis anak tersebut mengatakan pada awal mula program ini diluncurkan tahun 2019 lalu, berangkat dari kenyataan bahwa penderita Thalasemia mayor di Kota Kediri setiap bulannya harus bolak balik ke Surabaya/Malang untuk mendapatkan perawatan rutin.
“Anak penyandang Thalasemia mayor terutama, harus mendapatkan transfusi darah rutin setiap 3 minggu hingga 1 bulan sekali. Namun, tidak semuanya bisa menerima transfusi darah PRC biasa, ada beberapa diantaranya yang mendapat reaksi alregi atau kondisi medis tertentu yang mengharuskan prosedur transfusi darah khusus atau disebut Leukodepleted (darah telah dicuci dan diproses sedemikian rupa)”,tutur dia.
Disela-sela wawancara dokter spesialis anak ini sangat bersyukur, sebab pada tahun 2019 lalu, Pemerintah Kota Kediri memberikan perhatian khusus kepada para penyandang Thalasemia di Kota Kediri. Ia mengatakan bahwa Walikota Kediri menyediakan kantong khusus untuk produksi transfusi darah Leukodepleted di PMI Kota Kediri. “Kantongnya khusus, jadi tidak sembarang kantung darah bisa digunakan. Dengan adanya kantong tersebut di PMI Kota Kediri, sehingga prosedur transfusi darah Leukodepleted ini sudah bisa dilaksanakan di RSUD Gambiran Kota Kediri, jadi tidak perlu bolak-balik lagi ke Surabaya/Malang. Sejak saat itulah PUTRI LESTARI hadir memperjuangkan layanan kesehatan kepada para penyandang Thalasemia di Kota Kediri, ” ungkap dr. Renita dengan binar mata penuh syukur.
Kini ruangan khusus di lantai 3 RSUD Gambiran Kota Kediri sengaja disiapkan untuk pelayanan bagi anak penderita Thalasemia. Ketika masuk ke ruangan berlabel ‘Galuh’ tersebut, nuansa yang ramah anak tersebar disetiap sudut ruangan. Lukisan karakter kartun membuat ruangan tersebut nyaman bagi anak selama menjalani perawatan rutinnya. “Ada 3 fokus utama program PUTRI LESTARI ini, pertama layanan transfusi darah Leukodepleted, kedua penyediaan obat kelasibesi (obat rutin yang harus diminum oleh pasien Thalasemia setiap hari untuk mencegah terjadinya komplikasi karena pengumpulan zat besi efek dari transfusi darah rutin), dan layanan fast track bagi pasien anak dengan Thalasemia, jadi pasien tidak perlu menunggu lagi, ada jalur khusus yang disiapkan, sehingga semuanya bisa lebih cepat”,tutur Renita.
Malichatun Nafiah, salah satu sosok di balik POPTI Kota Kediri yang memperjuangkan hal tersebut. Karena penderita Thalasemia, ketersediaan darah untuk transfusi menjadi hal yang sangat penting. Seringkali ketika puasa, atau bebarengan dengan merebaknya kasus demam berdarah, stok darah kosong. Namun berkat kerjasama yang berhasil dijalin dengan BRIGIF 16/WY sebagai ‘bapak asuh’, ketersediaan darah untuk transfusi Thalasemia bisa tercukupi.
“Kami juga seringkali melakukan gathering dengan para orang tua-orang tua lain yang anaknya menderita Thalasemia pula untuk saling support, saling menguatkan dan berbagi ilmu serta motivasi,” kata Malicha, ketua POPTI Kota Kediri.