Wali Kota Kediri sekaligus mengingatkan pentingnya sinergi dan kolaborasi untuk menguasai ekonomi kreatif. “Sekarang saya lihat semuanya adalah networking, bekerjasama, berkolaborasi. Manfaatkan jejaring karena kalau kita sendiri power kita kurang,” tambahnya.
Sementara itu, Dwijo U. Maksum Sutradara, Sastrawan, dan Jurnalis yang menjadi narasumber dalam diskusi tersebut mengatakan Kebutuhan skill dan pencapaian karya bisa dilakukan dengan konsep on going proses. Menurutnya, yang terpenting dalam upaya memajukan film di tingkat lokal adalah terkait dasar dan tujuan. Dwijo U. Maksum melanjutkan, sineas Kota Kediri harus mampu membangun kesadaran untuk membagun riset dan memperlakukan data menjadi basis awal sebuah skenario film. “Kita tidak bisa menceritakan seperti apa Kota Kediri tanpa mengerti betul apa yang terjadi di sini di masa lalu,” ujarnya.
Terkait tantangan dan peluang ekonomi kreatif ke depan, Dwijo U. Maksum mengatakan tidak ada tantangan, namun peluangnya justru semakin besar. Banyaknya platform digital diharapkan dapat diisi dan dimanfaatkan para pegiat ekonomi kreatif di Kota Kediri. “Tergantung kita bisa membangun klaster di dalamnya atau tidak. Semua sudah tersedia, platform ada semua. Tidak usah sibuk bikin bioskop sudah ada platform YouTube, Netflik, dll. Itu adalah sebuah kesempatan besar, ” terangnya.
Diskusi tersebut dihadiri sineas muda Kota Kediri yang tergabung dalam beberapa komunitas dan rumah produksi.
Editor : Aji M