Tutik yang menjabat Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Kediri itu mencontohkan, pantauan di Pasar Pamenang untuk komoditas beras medium dari Rp9000 naik menjadi Rp9.500 dan Premium Rp10.000 sampai Rp10.500 naik menjadi Rp11.000. Kenaikan harga itu pun akan terus dipantau supaya bisa terkontrol.
Kemudian, untuk pantauan di Pasar Induk Pare harga relatif masih sama. Ditemui kenaikan terjadi di beberapa komoditas, seperti cabai besar, rawit maupun keriting. Besaran kenaikan pada kisaran Rp2 ribu sampai Rp10 ribu untuk cabai keriting.
Begitu pula untuk bawang merah terdapat kenaikan antara Rp1000 sampai Rp2000. Selain masalah harga, untuk stok cabai, kentang dan bawang merah yang dinilai rentan menimbulkan inflasi masih aman. “Meskipun kemarin (stok barang) datang saat harga BBM naik, tapi kenaikan harga tidak signifikan, menurut kami naiknya masih normal,” bebernya.
Sebelumnya, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengungkapkan ketika harga BBM naik selalu diikuti dengan kenaikan harga kebutuhan pangan di pasaran. Pemkab Kediri melakukan langkah-langkah strategis mengatasi inflasi akibat dampak kenaikan BBM itu.
Pemerintah, menurut Mas Dhito mengalokasikan anggaran sekitar Rp100 miliar baik dari anggaran pemerintah pusat maupun APBD Kabupaten Kediri. Dana sebanyak itu akan diwujudkan dalam bentuk BLT BBM termasuk melakukan subsidi bagi truk atau kendaraan transportasi umum pengangkut kebutuhan bahan pokok. “Mobil transportasi ini biasanya yang menyebabkan harga-harga naik, ini kita subsidi,” terang Mas Dhito.
(Adv.Dinas Kominfo Kab Kediri)