Kediri | pledoi.co
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Kediri terus menggelar aksi penolakan kenaikkan harga BBM Bersubsidi.
Ratusan kader partai dengan jargon Pelayan Rakyat ini mengadakan flashmob di area Tugu Garuda, Desa Pelem, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Senin (21/9/2022)
Sambil membentangkan spanduk dan poster serta menyanyiakan lagu penolakan kenaikan harga BBM Bersubsidi, mereka juga membagikan flyer kepada pengguna jalan yang sedang melintas atau saat berhenti di traffic light sebelah Rumah Sakit Kabupaten Kediri (RSKK).
Ketua DPD PKS Kabupaten Kediri, Marenda Darwis, dikonfirmasi melalui Anggota DPRD dari PKS, Reni Ramawati mengatakan, flashmob ini dilakukan sebagai bentuk keprihatinan dari Partai Keadilan Sejahtera atas kenaikan harga BBM Bersubsidi yang telah diumumkan oleh Presiden Jokowi. “Kami cukup prihatin dengan kebijakan ini, karena di tengah kondisi masyarakat yang belum pulih dalam perekonomian pasca Pandemi Covid-19, yang tentunya masih perlu dikembalikan lagi, tapi pada kenyataannya hari ini beban masyarakat semakin bertambah,” katanya.
Menurut Anggota DPRD dari Dapil Kabupaten Kediri V yang akrab disapa Mbak Reni ini, dengan kenaikan harga BBM ini dipastikan nantinya akan menaikkan semua harga-harga komoditas lainnya. “Karena ini sudah rumus, ketika harga BBM naik, maka pasti akan disusul dengan kenaikan harga apa saja yang disebabkan oleh dampak kenaikan biaya transportasi,” ungkap Senin (12/9/2022)
Dengan aksi flashmob ini, lanjut Reni, PKS berharap pemerintah melihat dan menurunkan harga BBM Bersubsidi, apalagi kenaikan ini dilakukan pada saat harga minyak dunia sedang mengalami penurunan. “Penolakan ini juga dilakukan oleh teman-teman di parlemen (DPR RI) dan struktural di pusat, dan kami di semua daerah juga sama, juga menolak kenaikan harga BBM Bersubsidi. Inilah cara sederhana kami dalam rangka empati dan kepedulian kami kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya di Kabupaten Kediri,” tuturnya.