Istri Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar ini berharap melalui posyandu jiwa, kesehatan ODGJ terpantau baik sehingga tidak menimbulkan penyakit yang lain. “Harapannya walaupun ODGJ fisiknya juga harus sehat. Sehingga permasalahannya tidak berlipat. Itu upaya yang dilakukan supaya warga tetap sehat termasuk ODGJ yang ada di Kota Kediri,” pungkasnya.
Pelaksanaan posyandu jiwa terdiri dari lima meja. Pada meja satu pasien yang datang melakukan pendaftaran dan pemantauan kesehatan fisik. Lalu berlanjut ke meja dua untuk pemantauan gejala, pemberian terapi psikofarmaka, vitamin dan nutrisi. Meja tiga untuk terapi non psikofarmaka yakni pengendalian gejala oleh perawat. Pada meja empat dilakukan peningkatan ketrampilan perawatan diri. Kemudian di meja lima peningkatan ketrampilan hidup sehari-hari dan produktivitas. Pelaksanaan posyandu jiwa bekerja sama dengan kader dan Bhabinkamtibmas. Para pasien yang belum mandiri, dijemput oleh kader dan ambulance untuk dibawa ke tempat posyandu jiwa.
Selain posyandu jiwa, Di Kota Kediri ODGJ juga diberikan bantuan yang disesuaikan dengan hasil assessment atau kebutuhannya. Mulai dari pendampingan rujukan ke rumah sakit jiwa di Malang untuk kontrol dan rehabilitasi sosial pasca pengobatan. Ada pula penguatan dan pendampingan ODGJ untuk pemulihan serta pemberian bantuan sosial.(mid)