Usai acara silaturahmi Neng Eva Munif mengatakan, ia mengenal sosok Calon Presiden Anis Baswedan ini sudah sejak lama, sehingga tahu persis pola pemikirannya untuk Indonesia. ” Sebenarnya saya bukan penggemar barunya pak Anis, sekitar 2 tahun lalu sempat ngobrol ngobrol panjang lebar, sehingga kita bisa tahu secara lebih dekat beliau bagaimana ia tentang Indonesia, ” katanya.
Menurut Ning Eva sosok Anis Baswedan ini pemikirannya sangat bagus, dan orangnya sederhana. ” beliau ini orangnya sederhana, tapi ada kepastian didalam dirinya, dalam hal apapun. Apapun yang kita tanyakan saat diskusi dengan beliau, selalu dijawab dengan pola pikir dari sudut pandang yang sederhana, sehingga kita tidak “Awang awangen” untuk mewujudkan, ” tegasnya.
Putri Kiai Munif Jazuli pondok Ploso ini menuturkan, dari kalangan pondok pesantren, mendukung penuh untuk pencalonan Anis Baswedan. ” Saya dukung penuh, bahkan kami sebelum ada deklarasi dengan siapa pasangan beliau, saya selalu sampaikan, siapapun Cawapresnya saya tetap mendukung Pak Anis, ” tuturnya.
Bahkan Ning Eva berdo’a, Anis Sukses dan menang dalam Pilpres 2024. ” Semoga feeling saya tepat itu, mau saya feeling saya tepat, yang jelas Pak Anis memang yang paling tepat jadi Presiden RI diantara ke tiga bacapres yang ada. InsyaAlloh Pak Anis ini yang paling tepat untuk jadi Presiden di 2024 dan seterusnya, ” ungkapnya.
Ning Eva berharap agar pak Anis setelah terpilih nanti benar benar menjadi pemimpin sesuai harapan rakyat yang menginginkan perubahan yang lebih baik untuk Indonesia. ” Harapan yang paling dekat ini, tentu Pak Anis menang pada Pilpres 2024, setelah kemenangan itu didapat, ya , semoga apa apa yang beliau fikirkan, beliau cita citakan, dan kami harapkan itu bisa sinkron dan terwujud, ” harapnya.
Namun menurut Ning Eva, harapan kepada Anis Baswedan adalah pendidikan. ” Karena saya disini seorang pendidik, bersama anak anak didik disini, berharap adanya perubahan sistem.pendidikan, karena beliau sendiri dan keluarganya basicnya juga lendidik, InsyaAlloh fikirannya sama, ” pungkasnya.
Reporter : Muhajirin
