Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri dr. Fauzan Adima menambahkan aplikasi PAPI ASIK digunakan oleh kader posyandu dan masyarakat Kota Kediri. Tahun ini ada sekitar 4000 ibu hamil dan 20 persennya berisiko tinggi. Nanti ketika data sudah terinput di aplikasi PAPI ASIK akan ada _warning_ sistem ke Puskesmas apabila ibu hamil mendekati waktu persalinan. Sementara untuk SHK merupakan program dari Kementerian Kesehatan. SHK dilakukan pada bayi baru lahir dalam kurun waktu 48 hingga 72 jam. Bayi baru lahir akan diambil darah 2 hingga 3 tetes untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium. Nantinya bisa dideteksi apakah bayi tersebut menderita penyakit konginetal atau berisiko terkena penyakit konginetal. “Harapannya semua masyarakat bisa teredukasi dengan baik mengenai aplikasi PAPI ASIK dan SHK ini. Nantinya bisa terbentuk sumber daya manusia di Kota Kediri yang berkualitas,” imbuhnya.
Acara ini menghadirkan dua narasumber. Untuk aplikasi PAPI ASIK, dr. Danu Maryoto, Sp.OG (K). Sosialisasi SHK diberikan oleh dr. Renita Damayani Sp.A. Kegiatan ini diikuti 135 orang dari kader posyandu, puskesmas, dan rumah sakit di Kota Kediri. Turut hadir perwakilan Kepala OPD terkait, dan tamu undangan lainnya.
(Dinas Kominfo Kita Kediri )