Untuk mencapai angka stunting hingga14 persen, menurut Panglima Nurhadi, agar gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Karena banyak masyarakat yang kurang faham tentang stunting. ” Setelah mendapatkan sosialisasi dan pemahaman terkait stunting, begitu mereka pulang ke rumah masing-masing mereka akan menjadi agen-agen pencegahan stunting, ” katanya.
Peran seorang suami kepada istrinya yang sedang hamil, lanjut Nurhadi, juga sangat penting dalam mencegah bayi stunting, yakni istri yang sedang hamil yang utama nafkah batin, jangan diabaikan.
” Kalaulah istri itu sering dekat dengan suami dan ada perhatian dari suami ini sangat bagus untuk membuat mental secara psikologis istri itu semakin percaya diri dalam persiapan untuk melahirkan nanti. Jadi peran suami sangat membantu terhindar dari stunting, ” tutur Nurhadi.
Selain itu, ada beberapa faktor yang menyebabkan stunting yakni, faktor ekonomi terutama di area Kabupaten Kediri, kalau di area Kota Kediri masih bisa terdeteksi, faktor kecukupan gizi baik yang dialami ibu yang masih mengandung bayi maupun sudah melahirkan.
“Kecukupan gizi saya kira masih ada beberapa warga yang belum tercover, maka dari pemerintah, baik BKKBN sinergitas dengan Pemerintah Kota dan Pemerintah Kabupaten Kediri harus lebih insentif lagi, ” urainya.
Dalam sosialisasi program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana (Bangga Kencana) di Balai Kelurahan Banaran Pesantren Kota Kediri di hadiri
Komisi IX Nurhadi, S.Pd, Perwakilan BKKBN Provinsi Jatim Kordinator Bidang Pengendalian Penduduk Uni Hidayati, S.T, M.T, Kasi Dalduk DP3P2KB Pemkot Kediri, Choirudin Mustofa Anggota DPRD Kota Kediri Fraksi Nasdem dan Kepala Kelurahan Banaran Djumadi.
Reporter : Aji M