Menurut informasi yang berkembang, ternyata sejumlah orang yang mengaku sebagai kader dan simpatisan PDI-Perjuangan tersebut, ternyata kader dan simpatisan sebuah partai yang memang sebagai pengusung capres-cawapres Prabowo-Gibran.
Bahkan menurut sumber yang wanti-wanti tidak bersedia disebut namanya itu mengatakan, bahwa di Desa Butuh, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri, ada seorang caleg dari partai pengusung capres-cawapres Prabowo-Gibran. Meski bertempat tinggal di Kabupaten Kediri, si caleg tersebut mencalonkan sebagai calon anggota DPRD di Kabupaten Blitar. “Sebelumnya, caleg tersebut memang seorang relawan pendukung Ganjar. Tapi entah kenapa, dia itu keluar dari relawan Ganjar dan memilih menjadi Caleg dari Partai pengusung pasangan capres-cawapres Prabowo -Gibran,”ujarnya.
Meski nyaleg di Kabupaten Blitar, lanjut sumber, orang tersebut terus mengumpulkan orang untuk mendukung capres-cawapres Prabowo-Gibran di Wilayah Kediri. Awalnya mereka akan menggunakan nama Muslimat dan Fatayat NU Kabupaten Kediri dukung Prabowo -Gibran.
Namun nama itu diubah menjadi Relawan Khofifah Dukung Prabowo-Gibran. Setelah ditentang oleh sebagian orang, namanya diubah menjadi Kader dan Simpatisan PDI-Perjuangan Kabupaten Kediri dukung Prabowo -Gibran. “Saat deklarasi, mereka memakai atribut PDI Perjuangan, mungkin maksud mereka biar disangka benar-benar kader PDI Perjuangan. Padahal mereka itu adalah kader dan simpatisan asli sebuah parpol pengusung pasangan capres-cawapres Prabowo -Gibran. Kalau ini dipermasalahkan, sebenarnya bisa kena delik pidana penipuan dan fitnah,”ucap sumber itu.
Reporter : Aji M