Drs.H.Lutfi Mahmudiono yang juga Ketua DPD Partai Nasdem itu menegaskan, gejala-gejala alam akibat tingginya curah hujan yang berpotensi bencana harus segera direspon dan diantisipasi, agar bencana banjir tidak terjadi. ” Kami mengajak pihak terkait seperti PUPR maupun BPBD untuk mengevaluasi apa penyebab bencana musim penghujan ini, karena ada jembatan ambrol dan tidak bisa dipakai lagi serta Lak penampungan air bersih ambrol, ” tegasnya.
Sementara itu Plt kalaksa BPBD Kabupaten Kediri Slamet Turmudzi mengatakan, bencana Besowo yang telah merusak lak dan jembatan ini kalau tak segera dibenahi akan menjadi masalah tersendiri bagi masyarakat Desa Besowo . “Hari ini kami mendampingi Fraksi Nasdem melakukan kajian sejauh mana penanganan bencana. Sebenarnya sejak 7 Januari ada beberapa fasilitas umum yang harus dibenahi, yaitu Lak (dam air bersih) dan jembatan Sekuning. Sementara telah kita kirimkan dua alat berat untuk membersihkan sungai yang penuh dengan material sisa sisa kayu, ” kata Slamet Turmudi.
Karena lak telah rusak, maka masyarakat Desa Besowo yang berpenduduk 8000 jiwa itu mengalami krisis air bersih, BPBD akan mengirim air bersih untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga. ” Sejak 7 Januari kemarin sampai sekarang Desa Besowo kami droping air bersih, bahkan BPBD akan siap droping air bersih kapanpun selama dibutuhkan, ” katanya.
Untuk penanganan jembatan yang rawan jebol, Slamet Turmudi mengatakan telah mengirim gronjong dan sak karung palatik untuk penanggulangan sementara. ” Sambil menunggu perbaikan permanen dari dinas terkait, namun terjadi hujan deras lagi, maka dari tiga jembatan itu satu putus total, yang dua kondisinya sudah rawan sehingga ditutup untuk tidak dilalui kendaraan, ” tegas Slamet Turmudi.
Saat ini di Desa Besowo terdapat 3 jembatan penghubung antar dusun, yang satu yakni jembatan di Dusun Sekuning sudah jebol, yang satu sudah menggantung dan sudah ditutup kini tinggal satu jembatan namun kondisinya sudah rawan. Kalau ketiganya rusak maka Desa Besowo akan terisolir tidak ada lagi akses keluar desa.
Reporter : Aji
