Abdullah Abu Bakar juga menjelaskan tentang Kota Kediri, kota kecil yang cantik. Kota Kediri memiliki luas kurang lebih 67,3 km persegi yang terbagi dalam 3 kecamatan, 46 kelurahan dan dibelah oleh Sungai Brantas. Selain itu, di sini terdapat banyak pondok pesantren seperti Pondok Lirboyo, Pondok LDII, dan lainnya. “Alhamdulillah para pondok pesantren ini terus mengawal Kota Kediri bersama-sama dengan FKUB. Sehingga Kota Kediri bisa guyub rukun, dan ekonominya bisa berjalan dengan lancar berkat doa semuanya,” tambahnya.
Sementara itu, Zanariah
Penjabat Wali Kota Kediri ini menuturkan banyak kesamaan antara kota kelahirannya yaitu Kota Palembang dengan Kota Kediri. Bila Kota Palembang berusia 1340 tahun, Kota Kediri berusia 1144 tahun artinya sudah sama tua kotanya. Lalu bila Kota Palembang terkenal dengan Kerajaan Sriwijaya, Kota Kediri punya Kerajaan Kediri. Ketiga, Kota Palembang punya jembatan Ampera, Kota Kediri punya Jembatan Brawijaya. Terakhir, Kota Palembang punya pempek, kalau Kota Kediri punya tahu takwa. “Dengan banyaknya persamaan antara kota kelahiran saya dengan kota saya merantau, kami dapat beradaptasi dengan cepat serta dukungan bapak ibu semua juga penting bagi saya,” harapnya.
Turut hadir dalam acara ini Forkompida Kota Kediri, Sekretaris Daerah Kota Kediri Bagus Alit, Instansi Vertikal di Kota Kediri, FKUB Kota Kediri, Kepala OPD di Pemerintah Kota Kediri, Camat dan Lurah se-Kota Kediri, serta Kepala sekolah SD dan SMP se-Kota Kediri.
(Adv.Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri)