Pj Wali Kota Kediri Zanariah mengungkapkan dalam rangka program Eliminasi TBC tahun 2030, Pemerintah Kota Kediri melakukan beberapa langkah strategis untuk mencapai penemuan kasus TBC sebanyak-banyaknya. Apabila seorang penderita TBC tidak diobati, maka dalam setahun dia bisa menularkan TBC pada 10-15 orang di sekitarnya. Penanganan TBC ini memerlukan sinergitas berbagai pihak. Baik pemerintah, masyarakat, akademisi, dan media yang berkomitmen bersama untuk melawan TBC. “Kami di jajaran Pemerintah Kota Kediri serius untuk menangani kasus TBC ini. Saya ingin TBC ini benar-benar tuntas. Dibutuhkan kolaborasi dari semua pihak untuk mencapai Kota Kediri bebas dari TBC,” ujarnya, Minggu (9/6/2024).
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri Muhammad Fajri Mubasysyir mengatakan, beberapa program kegiatan telah dilakukan. Diantaranya meningkatkan penemuan kasus TBC sebanyak-banyaknya baik secara pasif maupun aktif serta melakukan pengobatan dengan berjejaring atau bekerjasama dengan fasilitas kesehatan di Kota Kediri. “Kegiatan penemuan kasus TBC di antaranya dengan melakukan investigasi kontak pada 15-20 orang di lingkungan penderita TBC. Dengan melibatkan petugas kesehatan, kader kesehatan dan TNI/Polri,” imbuhnya.
Untuk meningkatkan kapasitas serta kemampuan petugas kesehatan dan kader dalam upaya pencegahan dan pengendalian TBC, Dinas Kesehatan juga mengadakan Workshop Tata Laksana Penanganan TBC. “Harapannya dengan ditemukan kasus sebanyak-banyaknya dan diobati sehingga pasien akan sembuh sehat lagi dan tidak menularkan ke orang lain, keluarga atau kontak erat juga diberikan obat pencegahan agar tidak sampai tertular TBC,” pungkasnya.
(Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri)