Pria yang akrab mengenakan ikat kepala sebagai ciri khasnya menyampaikan, upaya yang telah dirinya lakukan bersama rekan kerjanya di Komisi IX DPR RI guna mengatasi persoalan angka stunting tersebut, dirinya lakukan diskusi dalam pengawasan kebijakan bersama BKKBN pusat. ” Kita setiap melakukan rapat mengatur regulasi yang ada, kita kawal dan sebagai anggota DPR kita memaksimalkan fungsi pengawasan kita dengan anggaran yang sudah kita setujui BKKBN itu melaksanakan sosialisasi dan pendampingan kepada masyarakat utamanya khususnya untuk yang sudah terjadi stunting,” katanya.
Nurhadi berharap, dengan cara memulai merencanakan usia nikah yang tepat, jarak kelahiran antara anak pertama dan kedua sesuai rencana, kemudian asumsi gizi, sampai rencana pendidikan anak.” Insya Allah kedepan Indonesia memiliki generasi generasi berkualitas alias generasi emas,”harapnya.
Terpisah, Dr. Moh. Tohirin Hasan Ketua Tim Kerja Pelatihan Bangga Kencana BKKBN RI mengatakan, pihaknya bersama DPR RI mengelar kegiatan sosialisasi kepada masyarakat, sekaligus memonitoring atau melakukan pengawasan kebijakan dan upaya yang telah dilakukan dari Pusat hingga tingkat Desa.
“Angka stunting perkembangannya luar biasa, jadi dibawah 20 % lebih rendah dari pada rata-rata di Provinsi maupun Nasional. Tadi sempat saya sampaikan kepada Dinas P2KBP3A Kabupaten Blitar, agar setiap tahunya bisa menyelesaikan permasalahan tersebut hingga pada tahun 2024 angka stunting tinggal 10 %, dan saya siap membantu karena Blitar adalah tanah kelahiran Pak Nurhadi ” urainya.
Dalam agenda sosialisasi tersebut selain dihadiri Nurhadi, S.Pd Anggota Komisi IX DPR RI sebagai pemateri, juga turut hadir Dr. Moh. Tohirin Hasan
Ketua Tim Kerja Pelatihan Bangga Kencana BKKBN RI, Taufik Daryanto, S. Psi, M. Sc (Ketua Tim Kerja KIE BKKBN Provinsi Jawa Timur) BKKBN Jatim, Drs. Mikhael Hankam Indoro, M.Si
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (P3APPKB) Kabupaten Blitar.(*)
Editor : Aji M