Muktamar merupakan forum tertinggi pengambilan keputusan ditubuh organisasi NU. Tak melulu soal pemilihan Ketua Umum PBNU, Muktamar NU juga memiliki sejumlah agenda yang membahas tentang masalah keumatan dan kebangsaan. Namun, tetap saja pemilihan Rais Aam hingga Ketum PBNU tetap dinantikan dalam gelaran tersebut.
Sedangkan, tiga kandidat calon tersebut diantaranya Ketum PBNU saat ini Said Aqil Siroj, Katib Aam PBNU Yahya Cholil Staquf hingga Ketua Umum PWNU Jawa Timur Marzuki Mustamar.
KH Marzuki Mustamar sendiri Saat menjawab pertanyaan wartawan terkait bila di Muktamar di daulat untuk menjadi ketua Umum PBNU beliau menjelaskan. ” Siap menerima amanah bahkan menjadi pengurus lembaga sekalipun, ” tuturnya
Sementara itu menurut Rais NU Ranting Bence Kota Kediri Kyai Imam Mochtar Ahmad yang doyan politik ini menjelaskan, bahwa berkaitan dengan muktamar di Lampung yang agak memanas. Walaupun ada program macem macem, ada bahtsul masa’il tapi yang paling menarik tetap pemilihan ketua umum tanfidyah dan Rais Aam PBNU. “Sejak zaman dahulu juga Muktamar di Surabaya pernah heboh beda pendapat akan tetapi begitu KH Wahab Chasbulloh rawuh semua tentram dan bisa diselesaikan dengan semangat Sami’na Wato’na, ” katanya
Demikian juga beberapa Muktamar diberbagai tempat bahkan meruncingnya hubungan yang menegangkan antara kelompok Cipete dibawah pimpinan KH Doktor Idhan Cholik berhadapan dengan KH Asad Samsul Arifin Situbondo,dua kubu NU yang saling berhadap hadapan akhirnya bisa diselesaikan di Muktamar Situbondo pada tahun 1984.
Muktamar terakhir di Jombang, beliau KH Moestofa Bisri Gus Mus, sempat sambutan sebagai Rais Aam sempat beliau menyentuh perasaan. Kesadaran hati nurani para Muktamirin dengan bersedia mencium kaki Muktamirin demi kebersamaan dan demi keutuhan Nahdlatul Ulama.
Akhirnya, lanjut Muhtar, kalangan AHWA mempridiksi bahwa Gus Mus terpilih menjadi Rais Aam, akan tetapi Gus Mus tidak mau dipilih menjadi Rais Aam untuk selanjutnya AHWA menetapkan KH Makruf Amin di Muktamdar Jombang. ” Itulah uniknya NU walaupun di derai dengan permusuhan, ada riak riak sedemikian rupa yang cukup memanas akan tetapi disitu kalau sudah ada rujukan / dawuh kyai sepuh maka perselisihan mesti bisa diselesaikan, ” tandasnya.
Reporter : Abdul Khamid