Bupati Kediri Percepat Proses Pembangunan Jembatan Ngadi
Kediri | pledoi.co
Karena memiliki urgensi tinggi dalam konektivitas yang tinggi antara Kabupaten Kediri dan Tulungagung, Pemerintah Kabupaten Kediri sudah mulai membangun konstruksi jembatan Ngadi di Kecamatan Mojo yang rusak sejak 2017.
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana meminta adanya percepatan pembangunan menjadi 4 bulan. “Target pembangunannya 6 bulan, tapi saya minta 4 bulan harus sudah selesai,” pinta Bupati usai acara Jumat Ngopi di Kantor Kecamatan Ngasem, Jumat (27/5/2022)
Bupati Kediri yang akrab disapa Mas Dhito itu menegaskan, Infrastruktur memang menjadi prioritasnya ini dalam membangun Kabupaten Kediri.
Jembatan yang rusak sejak 2017 tersendat ini membuat masyarakat harus bergantian untuk melewatinya.
Lebih lanjut Mas Dhito menegaskan jembatan Ngadi memiliki urgensi tinggi karena menjadi konektivitas antara Kabupaten Kediri dan Tulungagung. Sehingga sudah banyak dampak yang ditimbulkan dari rusaknya jembatan tersebut. “Jangan sampai molor. Masyarakat sudah bertahun-tahun harus merasakan tersendatnya jalur tersebut, ” tegasnya.
Saat ini Mas Dhito prioritaskan dua jembatan konektivitas antar wilayah yang sedang rusak, yakni jembatan Ngadi Mojo dan jembatan Jongbiru, Kecamatan Gampengrejo.
Hal ini dilakukan Mas Dhito mengingat pentingnya jembatan tersebut sebagai jembatan peghubung antar wilayah yang telah lama tak kunjung ada perbaikan. “Pada prinsipnya kita Pemerintah Kabupaten Kediri akan fokus pada jembatan yang memiliki nilai konektivitas dan akan menambah value edit,” katanya
Suami Eriani Annisa Hanindhito menuturkan, dua jembatan ini, akan dibangun terlebih dahulu jembatan Ngadi yang sudah 5 tahun mengalami kerusakan. Sedangkan, saat ini jembatan tersebut telah dibangun jembatan darurat oleh Provinsi Jawa Timur.
Dari data Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Kediri, jembatan ini memiliki panjang 47 meter dengan lebar 7 meter serta terbagi menjadi dua bentang 35 dan 12 meter.
Pelaksana tugas (Plt) DPUPR Kabupaten Kediri, Irwan Chandra mengungkapkan kerusakan jembatan ini karena menggantungnya tiang penyangga akibat turunnya debit sungai serta banjir pada 2017 lalu.
Irwan menjelaskan, di awal pembangunan ini Pemerintah Kabupaten Kediri akan melakukan pengerukan oprit jembatan bailey. Kemudian, selama proses pembangunan, arus lalu lintas dari Kediri menuju Tulungagung di barat sungai akan dialihkan melewati Jembatan Wijaya Kusuma menuju ke jalan nasional Kediri – Tulungagung. “Kita juga sudah berkordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Tulungagung serta Dinas Perhubungan Kabupaten Kediri dan Polresta Kediri perihal penutupan jalan ini,” terangnya.
Senada dengan Mas Dhito, Irwan berharap pengerjaan jembatan yang menghabiskan APBD sebesar 7,72 Miliyar ini bisa cepat selesai agar kegiatan masyarakat bisa kembali normal.(Adv.Diskominfo)