Abdullah Abu Bakar mengungkapkan di Hari Kesehatan Nasional ke-57 ini telah banyak pencapaian pembangunan kesehatan yang sudah diraih. Dalam lima tahun terakhir ini pembangunan kesehatan kian dirasakan manfaatnya. Perilaku hidup sehat mulai membaik, masyarakat sudah terfasilitasi dengan adanya PRODAMAS PLUS seperti JKN, Posyandu Lansia dan Balita serta penanganan stunting. Namun ke depannya, masih banyak tantangan yang harus hadapi bersama. Masyarakat berekspektasi tinggi terhadap pelayanan kesehatan, apalagi dalam masa pandemi. Termasuk penanganan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). “Kita perlu mengedukasi masyarakat untuk mengurangi pernikahan di bawah umur karena kehamilan di usia muda sangat rawan. Selain itu, kita juga terus upayakan penanganan stunting melalui sinergi yang baik dengan berbagai pihak. Termasuk melibatkan Kader PKK,” ungkapnya.
Dalam kegiatan ini juga dilakukan pencanangan Kampung Sehat yang ditandai dengan pelepasan merpati oleh Wali Kota Kediri, Ketua TP PKK Kota Kediri, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri, dan Ketua organisasi profesi kesehatan. Terdapat 9 wilayah yang menjadi percontohan Kampung Sehat. Yakni RW 1 Kelurahan Campurejo, RW 2 Kelurahan Dermo, RW 4 Kelurahan Bujel, RW 1 Kelurahan Ringinanom, RW 1 Kelurahan Rejomulyo, RW 2 Kelurahan Pocanan, RW 12 Kelurahan Burengan, RW 4 Kelurahan Pesanten, dan RW 5 Kelurahan Tempurejo.
Tak hanya itu, dalam peringatan Hari Kesehatan Nasional juga dilakukan jalan sehat dan bakti sosial dengan membagikan masker dan handsanitizer, pemeriksaan dan konsultasi kesehatan gratis (Posbindu dan TB), pemerikasaan konseling dan HIV, donor darah, serta pemeriksaan antigen di masing-masing fasilitas pelayanan kesehatan.
Editor : Abdul Khamid