MWC NU Pesantren Menggelar Apel Hari Santri.

Kediri | pledoi.co

Dalam rangka memperingati hari santri, pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama (NU) Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur gelar apel bersama.

Untuk peringatan Hari Santri tahun 2021 mengangkat tema Santri Siaga Jiwa Raga.

Apel diikuti oleh jajaran pengurus MWC NU Pesantren,pengurus Ranting dan jajaran lembaga Banom diantaranya Ansor, Muslimat, Fatayat, IPNU -IPPNU, Banser serta Pagar Nusa.

Selain itu, apel juga dihadiri tamu undangan dari Anggota DPRD Kota Kediri Choirudin Mustofa dari Fraksi Partai Nasdem DPRD Kota Kediri

KH. Hasan Bisri Ketua MWC NU Pesantren dalam sambutanya mengatakan, sejak ditetapkan pada tahun 2015 itu, setiap tahun sampai sekarang masih rutin menyelenggarakan peringatan Hari Santri dengan tema yang berbeda. ” Kita walaupun bukan Santri pondok tapi kita adalah Santri damparan, istilah ngaji di Masjid Masjid dan di Mushola Mushola yang di asuh oleh para kyai Kampung dan kyai sepuh kita. MWC, Ranting, Muslimat, Ansor, Fatayat, IPNU-IPPNU, Banser dan Pagar Nusa harus ngaji pada kyai yang selama ini memang rutin kita lakukan. ” katanya saat dihadapan peserta apel.

Sementara itu, Choirudin Mustofa dalam kesempatan ini mengatakan, sesuai dengan tema yang diangkat oleh Kementerian Agama yakni Santri Siaga Jiwa Raga adalah sebagai bentuk pernyataan sikap santri Indonesia agar selalu siap siaga menyerahkan jiwa dan raga untuk membela Tanah Air, mempertahankan persatuan Indonesia, dan mewujudkan perdamaian dunia. “Siaga Jiwa Raga juga merupakan komitmen seumur hidup santri untuk membela tanah air yang lahir dari sifat santun, rendah hati, pengalaman, dan tempaan santri selama di pesantren,” ujarnya.

Anggota Fraksi Partai Nasdem DPRD Kota Kediri yang akrab disapa Tofa itu menambahkan, Siaga Jiwa bermakna pula bahwa santri tidak lengah menjaga kesucian hati dan akhlak, berpegang teguh pada akidah, nilai, dan ajaran Islam rahmatan lil’alamin serta tradisi luhur bangsa Indonesia. ” Karenanya, santri tidak akan pernah memberikan celah masuknya ancaman ideologi yang dapat merusak pemikiran dan komitmen terhadap persatuan dan kesatuan Indonesia, ” tambahnya.

Siaga Raga, menurut Tofa, berarti badan, tubuh, tenaga, dan buah karya santri didedikasikan untuk Indonesia. Karenanya, santri tidak pernah lelah berusaha dan terus berkarya untuk Indonesia. “Jadi, Siaga Jiwa Raga menjadi sangat penting di era pandemi Corona Virus Desease (Covid-19) sekarang ini, di mana santri tetap disiplin dan tidak boleh lengah dalam melaksanakan protokol kesehatan 5M+1D (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak, Menjauhi Kerumunan untuk kepentingan bersama,” tuturnya.

Dijelaskannya, tema santri siaga jiwa raga menjadi sangat penting dan relevan di era pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, dimana kaum santri tidak boleh lengah dalam menjaga protokol kesehatan yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, dan doa. Hal ini juga perlu diperhatikan oleh masyarakat Indonesia pada umumnya dan khususnya di Kota Kediri ini agar tetap menyiagakan jiwa serta raganya demi kepentingan bangsa Indonesia, terutama dalam rangka bersama-sama untuk bangkit dari dampak pandemi Covid-19. ” Kita patut mengapresiasi pengalaman beberapa pesantren yang berhasil melakukan upaya pencegahan, pengendalian, dan penanganan atas dampak pandemi Covid-19,” jelasnya.

Reporter : Abdul Khamid

Leave a Reply

Your email address will not be published.