Bedah Buku Asal Usul Dusun Bence Disikapi Beragam Warga

Kediri | pledoi.co

Keseriusan untuk mengikuti acara bedah buku yang dikemas dalam bentuk sarasehan menghantarkan para peserta bergelanyut sampai jam 23.00 wib yang digelar di sasana Bence Kelurahan Pakunden Kecamatan Pesantren Kota Kediri pada Kamis (10/7/2021)

Nampak menghadiri acara, Camat Pesantren diwakili oleh Kasi Pemerentahan Drs. Mohammad Ansori,MM, Kepala Kelurahan Pakunden Muhamad Kalimi,SE didampingi tiga pilar tokoh masyarakat dari berbagai latar belakang ilmu dan RT/RW.

Abdul Khamid inisiator dan penulis buku sejarah Bentje (foto:Istimewa)

Buku hasil karya tulis putra desa dengan judul “Bentje dalam kisaran sejarah ” sempat memantik berbagai pendapat yang rata rata memang mengapresiasi bagus.

Muhamad Kalimi,SE Kepala Kelurahan Pakunden menuturkan, tidak menutup kemungkinan dengan terbitnya buku ini akan lebih mempermudah dan memperlancar pemahaman sejarah asal usul dusun Bence. “Disisi lain kami sebagai kepala Kelurahan Pakunden menyampaikan sangat berterima kasih para tokoh dan pemuda pemudi putra desa yang peduli, semoga menjadi do’a sugesti lingkungan daerah lain yang ada di kota dan bermanfaat bagi kita semua, aamiin. ” Harapan kami agar masyarakat memiliki buku sederhana ini,tapi penuh makna hakiki dan dijadikan cambuk dalam merenungi para sesepuh,tokoh tokoh terdahulu agar tidak melupakan sejarah di bumi merah putih ini, ” kata Kalimi

Sedangkan Vivi Rosdiyana, salah seorsng warga setempat mengaku antusias untuk mengetahui asal usul maupun peradaban yang terjadi di lingkungan tempat tinggalnya saat ini. ” Saya sebenarnya pendatang disini.Namun berhubung saya mendapat suami disini,saya begitu antusias untuk mengetahui isinya di acara bedah buku Bentje, ” katanya.

Vivi yang juga sebagai seorang Psicolog itu mengaku, jika penerbitan buku seperti ini dinilai perlu. ” Terlebih untuk pengetahuan regenerasi di masa mendatang, ” tambahnya

Hal senada juga diungkapkan dosen Universitas Nusantara PGRI Kediri Dr. Andri Pitoyo,S.Pd,M.Pd. Ia mengatakan, kegiatan bedah buku ini memiliki target besar yaitu agar warga Lingkungan Bence tidak buta sejarah, sehingga perlu informasi resmi yang nanti hukumnya wajib diketahui warga. ” Makanya acara bedah buku atau saresahan ini merupakan wadah resmi untuk mengenalkan sejarah mereka terutama asal usul Lingkungan Bence dan sesuatunya. Lingkungan Bence merupakan suatu bagaian dari sejarah sejarah lokal yang ada di Indonesia, ” tegasnya.

Pitoyo mencermati, buku ini merupakan upaya kongkrit warga Bence yang cukup orisinal dan unik untuk di baca.Dimana ada satu kampung yang ingin menuangkan sejarahnya dalam buku.Hal ini sangat baik sehingga dengan munculnya icon buku sejarah Bence ini setidaknya akan memberikan stimulus yang bagus kepada seluruh warga khususnya Kediri dan sekitarnya untuk mencoba menggali sejarah di dusun masing masing atau minimal Desa. Karena sebagai bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarah, ” ucap Pitoyo yang juga sebagai pemantik bedah buku ‘Bentje dalam kisaran sejarah, ” pungkasnya.

Reporter : Abdul Khamid.

Leave a Reply

Your email address will not be published.